Achmad juga mendorong PGN untuk memperluas sosialisasi dan edukasi ke masyarakat mengenai gas bumi sebagai energi yang aman. Mengingat pada masyarakat awam, terdapat paradigma bahwa semua gas jenisnya sama.
“Jargas lebih aman, mengingat berat jenis gas bumi lebih ringan dari udara, sehingga mudah terurai di udara. Itulah yang menjadi faktor utama dari safety bahwa gas bumi lebih aman".
"Terkadang gas secara awam dianggap sama semua, padahal berbeda-beda secara berat jenisnya. Untuk jargas menggunakan gas alam (C1 dan C2) yang berat jenisnya lebih ringan dari udara. Ditambah pada jargas diberikan pembau (odorant), sehingga jika terjadi kebocoran akan mudah terdeteksi,” jelas Achmad.
BACA JUGA: PGN Umumkan Pemenang Promosi Jargas di Program Bedah Dapur GasKita Periode II dan III
Rusti sebagai salah satu pelanggan RT 07 RW 4 di Kecalatan Plered telah merasakan manfaat dari jargas secara langsung.
Rusti menggunakan jargas untuk usaha katering. Menurutnya, menggunakan jargas lebih hemat jika dibandingkan dengan gas LPG 12 Kg.
Selain itu, jargas menghasilkan api biru, aman, dan lebih nyaman karena pembayaran dilakukan di akhir sesuai dengan besarnya penggunaan gas.
Selain rumah tangga, PGN juga fokus pada pelanggan kecil atau usaha kecil, komersial dan industri.
Layanan gas bumi untuk pelanggan kecil atau usaha kecil seperti katering, café dan restoran, komersial seperti hotel dan mall, serta industri seperti pabrik.
PGN juga fokus untuk terus memperluas pembangunan jargas sebagai energi yang bersih dan rendah emisi. “Gas alam jauh lebih bersih, ditambah tahun 2060 ditargetkan untuk Nett Zero Emission (NZE).
Disinilah sebetulnya peran PGN untuk mengembangkan jargas terhadap regulasi Zero Emission dan sejalan dengan komitmen dalam tema G20 yang sebentar lagi dilaksanakan. Jadi, jargas sangat mendukung untuk energi transisi,” pungkas Achmad.