BACA JUGA: Wanita Berpistol Terobos Istana, Komandan Paspampres Buka Suara
Dalam jaringan teroris, kata dia, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.
"Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang tren baru khususnya yang dilakukan ISIS baik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan," ujar dia.
BNPT telah berupaya meminimalisir keterpaparan perempuan dalam jaringan dan aksi terorisme, dengan cara melibatkan perempuan sebagai agen perdamaian.
Kaum ibu harus diberikan pencerahan karena kelompok tersebut dijadikan salah satu sasaran potensial oleh jaringan terorisme.
Gak kebayang gimana nasibnya keluarga petugas yg mengamankan dilapangan kalau mbak teroris itu tiba-tiba meledakkan dirinya. Seberat itu resiko TNI & Polri menjaga negeri ini dari kelompok radikalis, teroris dan separatis. pic.twitter.com/X6gXH3hOHU
— Husin Shahab, S.H. (@HusinShihab) October 25, 2022