Berkenaan dengan hal tersebut, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menyatakan bahwa LPDB-KUMKM hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi pilihan terbaik kepada para pelaku KUMKM yang membutuhkan dukungan permodalan sebagai upaya meningkatkan skala bisnisnya.
“Tarif layanan yang ditawarkan LPDB-KUMKM kepada pelaku usaha koperasi memberikan kemudahan dan pembiayaan yang murah dan ramah. Hal ini merupakan upaya dan strategi pemerintah dalam meningkatkan koperasi dan UMKM agar usahanya dapat naik kelas (scaling up),” jelas Supomo.
BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas SDM Koperasi, LPDB-KUMKM Berikan Pendampingan Pengelola KSP Kopdit Obor Mas
Pihaknya juga turut aktif dalam mendukung perkembangan koperasi syariah melalui penyediaan dana bergulir khusus untuk disalurkan kepada koperasi syariah dan BMT. Ini merupakan momentum yang baik bagi gerakan koperasi syariah dan BMT untuk memainkan peranannya saat kondisi ekonomi pasca pandemi, serta mendukung ekosistem keuangan syariah", terang Supomo.
Supomo menambahkan, melalui target tahun 2022 sebesar Rp1,8 triliun, yakni melalui skema pembiayaan syariah sebesar Rp900 miliar dan skema pinjaman konvensional sebesar Rp900 miliar, pihaknya optimis target 2022 bisa tercapai mengingat permintaan perkuatan permodalan melalui pembiayaan syariah terus meningkat.
“Kami berharap agar koperasi-koperasi syariah atau BMT yang menjadi mitra LPDB-KUMKM tidak hanya sekadar menjalankan usaha simpan pinjam dan berkutat pada bisnis semata yaitu menyalurkan pembiayaan kepada anggota, namun didorong untuk menjalankan fungsi sosial dan pemberdayaan UMKM. Dengan begitu mereka dapat memberdayakan UMKM agar naik kelas dan memiliki nilai (value) dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi nasional,” tutup Supomo.