“Saya menyesal bahwa keputusan Morrison untuk bermain politik mengakibatkan pergeseran posisi Australia,” kata Wong.
Pada 2018, Pemerintahan konservatif yang dipimpin PM Morrison mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, mengakui Yerusalem barat sebagai ibukota Israel.
Langkah itu memicu reaksi domestik di Australia dan menyebabkan gesekan dengan negara tetangga Indonesia.
BACA JUGA: Masuk Masjid Pakai Peci, Pria di Bekasi Bukannya Ibadah Malah Gasak Kotak Amal
Jakarta memutuskan menangguhkan kesepakatan perdagangan bebas dengan Canberra.
Kepala Delegasi Umum Palestina untuk Australia, Selandia Baru dan Pasifik Izzat Abdulhadi mengatakan, perubahan itu bisa diterima.
Ia mengatakan, itu merupakan langkah penting ke arah yang benar, menuju implementasi dari solusi dua negara.
Diketahui, bahwa Yerusalem diklaim Israel dan Palestina. Israel menganggap seluruh kota, termasuk sektor timur yang dicaploknya setelah perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kotanya.
Sedangkan Palestina, dengan dukungan dunia internasional yang luas, ingin Yerusalem Timur yang diduduki menjadi ibu kota negaranya di masa depan.