Jakarta . 19/10/2022, 17:43 WIB
Terlebih kultur Betawi sangat identik sebagai komunitas Islam yang terbuka, bersemangat multikultur, toleran dan sangat mencintai Islam sebagai identitas utama kebudayaan mereka.
BACA JUGA: Berencana Pensiunkan PLTU 6,7 GW, PLN Jajaki Pendanaan dari Sejumlah Lembaga Keuangan Internasional
Kondisi demikian ini menimbulkan desakan yang tidak henti-hentinya dari ulama dan masyarakat agar Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak ditutup.
Adanya desakan yang semakin menguat tersebut pada akhirnya dilakukan penelitian oleh Dinas Sosial bersama Universitas Indonesia untuk tentang sejauhmana penolakan masyarakat terhadap PKSW Teratai Harapan Kramat Tunggak.
Dari hasil penelitian tersebut, pada 1997 direkomendasikan agar tempat prostitusi tersebut ditutup.
Pada 1998 dikeluarkan SK Gubernur KDKI Jakarta No. 495/1998 tentang penutupan panti sosial tersebut selambat-lambatnya akhir Desember 1999.
Pada 31 Desember 1999, tempat prostitusi Kramat Tunggak secara resmi ditutup melalui SK Gubernur KDKI Jakarta No. 6485/1998.
Selanjutnya Pemda Provinsi DKI Jakarta melakukan pembebasan lahan eks prostitusi Kramat Tunggak. Kini tempat tersebut menjadi pusat peradaban Islam terbesar.
Detik detik robohnya Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara pic.twitter.com/SMPtQzn7nJ
— sanusi (@UCIKINI) October 19, 2022
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com