Anies juga mengklaim bahwa Formula E berjalan sukses. Dia mengatakan, Formula E adalah amanat atas perintah UU.
"Saya bersyukur bahwa program ini adalah program yang ada di APBD kita. Dan sebagai Gubernur yang mendapatkan amanat atas perintah UU untuk melaksanakan APBD itu terlaksana dengan baik," ujar Anies.
Dia mengatakan, formula E harus dipandang sebagai ajang internasional. Buka programnya Gubernur.
"Formula E itu bukan programnya pak Gubernur, itu adalah program Pemprov DKI Jakarta. Dan Gubernur dan seluruh jajarannya bertugas melaksanakan program itu," ucapnya.
"Bagi sayai ini adalah amanat yang ditetepkan oleh Perda, yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi. Dan kami bersyukur amanat itu bisa dilaksanakan dengan baik, bahkan membawa nama baik Jakarta," sambungnya.
Survei The Republic Institute: Anies-AHY Pasangan Cocok dan Berpeluang Menang
Lembaga survei The Republic Institute merilis hasil survei yang menunjukan pemilih Partai Nasdem sebagian besar memilih Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024.
Survei ini juga memberikan simulasi pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) unggul dari pasangan-pasangan calon lainnya.
"Ternyata keputusan Pak Surya Paloh untuk mendeklarasikan mas Anies sebagai capres Nasdem sejalan dengan keinginan akar rumput Nasdem. Ketajaman pak Surya sebagai politisi senior membaca aspirasi publik, patut diapresiasi," kata Dr. Sufyanto, peneliti utama lembaga survei The Republic Institute yang memaparkan hasilnya di Jakarta, dikutip Rabu 5 Oktober 2022.
Dia menjeladkan bahwa, keunggulan pasangan Anies-AHY dalam berbagai simulasi. Sufyanto mengungkapkan bahwa pasangan calon ini diuntungkan oleh persepsi publik yang positif.
"Mas Anies dipersepsikan sebagai tokoh yang cerdas, dan berhasil membangun DKI Jakarta, dikombinasikan dengan persepsi tentang mas AHY sebagai tokoh politik muda yang tegas, dan berani menyuarakan aspirasi publik sebagai pemimpin oposisi," jelas Sufi.
Menurutnya, ini tercermin dari angka elektabilitas masing-masing.
"Elektabilitas Anies sebagai Capres mencapai 16,9 persen, pada urutan ketiga, sementara elektabilitas AHY sebagai Cawapres mencapai 11,5 persen pada urutan kedua," papar mantan Ketua Bawaslu Jatim periode 2012-2017 ini.
Selain itu, ungkap Dr. Sufiyanto, pasangan Anies-AHY ini didukung secara solid oleh lebih dari 50 persen basis pemilih Demokrat, lebih dari 38 persen basis pemilih Nasdem dan lebih dari 31 persen basis pemilih PKS.
Dalam sesi tanggapan, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Muhammad menegaskan bahwa dalam Pilpres 2024, memang pilihan Cawapres akan menentukan siapa yang akan menang.