JAKARTA, FIN.CO.ID -- Beberapa hari yang lalu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), telah mengeluarkan izin edar vaksin Dengue terbaru dengan merek dagang Qdenga di Indonesia. Sebagaimana dilansir pada laman resmi BPOM, Kepala BPOM-RI, Penny K. Lukito pada tanggal 9 September 2022 yang lalu telah menyetujui penggunaan vaksin Qdenga sebagai upaya pencegahan infeksi virus deman berdarah Dengue.
Guru Besar Mikrobiologi dari Prodi Farmasi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Prof. Dr. Maksum Radji, M. Biomed., mengatakan bahwa izin edar yang telah diberikan oleh BPOM untuk vaksin Dengue Qdenga merupakan vaksin Dengue kedua yang telah disetujui digunakan di Indonesia, setelah sebelumnya BPOM juga memberikan izin untuk vaksin Dengvaxia pada tanggal 31 Agustus 2016, yang terdaftar atas nama PT Aventis Pharma.
(BACA JUGA: Dosen Universitas Esa Unggul Gelar Program Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Tangerang)
Menurut Prof. Maksum, melansir laman Website Kementerian Kesehatan tanggal 15 Juni 2022 jumlah kumulatif kasus demam berdarah Dengue di seluruh Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 2022 ini dilaporkan sebanyak 45.387 kasus, dan menyebabkan kematian sebanyak 432 kasus.
Maksum pun menerangkan Indonesia juga termasuk hiperendemik virus Dengue. Wabah penyakit ini tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan, namun juga menimbulkan beban sosial ekonomi yang amat tinggi bagi masyarakat. Indonesia merupakan negara kedua di dunia dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi di dunia setelah Brasil.
“Oleh sebab itu, untuk menurunkan angka kejadian serta menurunkan beban ekonomi akibat wabah virus Dengue yang begitu tinggi ini diperlukanlah upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah Dengue yang terintegrasi. Untuk itulah dengan adanya izin edar vaksin Dengue Qdenga yang baru oleh BPOM RI ini sangat diperlukan untuk melengkapi vaksin Dengue Dengvaxia yang sebelumnya sudah digunakan di Indonesia," ungkapnya.
Menurut Prof. Maksum, Qdenga (Dengue Tetravalent Vaccine [Live, Attenuated]) (TAK-003), telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk pencegahan penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh 4 serotipe virus Dengue bagi individu berusia 6 tahun hingga 45 tahun. Qdenga adalah vaksin demam berdarah yang disetujui di Indonesia untuk digunakan pada individu terlepas dari paparan demam berdarah sebelumnya dan tanpa perlu pengujian pra-vaksinasi.
“Vaksin Qdenga merupakan vaksin demam berdarah Dengue yang dapat digunakan pada individu tanpa perlu pengujian serologi pra-vaksinasi terlebih dahulu. Vaksin Qdenga ini aman diberikan pada orang, baik yang sebelumnya telah terpapar atau belum pernah terpapar dengan virus Dengue," jelasnya.
Platform vaksin Qdenga
Dengan mengacu pada laman www.pom.go.id yang dilansir pada tanggal 8 September 2022, menurut Prof. Maksum, vaksin Qdenga yang diproduksi oleh IDT Biologika GmbH Germany, dan terdaftar atas nama Takeda GmbH ini diindikasikan untuk pencegahan penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus Dengue.
Maksum pun menerangkan Platform vaksin Qdenga adalah Live Attenuated Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) yang terdiri atas 4 strain Virus Dengue, yaitu strain Dengue serotipe 2 attenuated (TDV-2), rekombinan strain Dengue serotipe 2/1 (TDV-1), rekombinan strain Dengue serotipe 2/3 (TDV-3), dan rekombinan strain Dengue serotipe 2/4 (TDV-4). Vaksin strain TDV-2 dibuat dari Virus Dengue tipe 2 yang dilemahkan (attenuated).
“Sedangkan untuk serotipe 1, 3, dan 4 direkayasa dengan mensubstitusi struktur gen pre-membrane (prM) dan gen envelope (E) dari TDV-2 dengan gen prM dan gen E strain Virus Dengue tipe 1, Virus Dengue tipe 3, dan Virus Dengue tipe 4," imbuhnya.
Efikasi Vaksin Qdenga
Menjawab pertanyaan tentang bagaimana efikasi vaksin Qdenga, dengan melansir laman www.takeda.com/newsroom/newsreleases/2022/takedas-qdenga-dengue pada tanggal 22 Agustus 2022, Prof. Maksum, menjelaskan bahwa persetujuan izin edar yang diberikan oleh BOPM RI berdasarkan serangkaian hasil uji klinik mulai dari Fase 1, Fase 2, dan Fase 3, yang telah melibatkan lebih dari 28.000 sukarelawan sehat.
“Secara keseluruhan efikasi vaksin Qdenga mencapai 80,2 persen setelah di follow up selama 12 bulan pasca vaksinasi. Demikian juga setelah di follow-up selama 18 bulan. Sedangkan efikasinya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus Dengue sebesar 95,4 persen. Vaksin ini menunjukkan efikasi yang tinggi pada subjek dengan seropositif (memiliki antibodi terhadap virus Dengue) maupun subjek dengan seronegatif (belum memiliki antibodi terhadap virus Dengue)," paparnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq