(BACA JUGA: Viral Video Bongkar Muat Sapi Tidak Sesuai Prosedur, Kementan Merespons)
(BACA JUGA:Untuk Penanganan PMK, Segini Anggaran yang Diusulkan Kementan)
"Yang namanya DPR ini kan fungsinya pengawasan, merekomendasi. Eksekusi kembali di pemerintah. Saya menggarisbawahi itu," ujar Riezky.
Riezky lalu berbicara kembali usai giliran Ketua Komisi IV DPR Sudin yang berbicara mengungkit hasil temuan BPK soal pupuk subsidi untuk petambak.
Sudin menyebut temuan BPK itu membuat panitia kerja memindahkan urusannya ke KKP sesuai tugas pokok dan fungsi. Panja, kata dia, hanya mem-back-up temuan BPK.
Riezky kemudian berbicara dan mengeluarkan kata 'salah makan obat' yang membuat Mentan marah.
"Begini Pak Menteri, saya hanya ingin menggarisbawahi yang tadi pimpinan sampaikan, temen-temen sampaikan, lembaga ini pengawasan salah satunya, dan fungsi legislasi itu bentuknya undang-undang," kata Riezky.
"Sekali lagi saya sampaikan, bentuknya undang-undang, tidak keputusan menteri, tidak peraturan pemerintah. Jadi jangan kita 'salah makan obat' di sini," sambung dia.
Mentan langsung menanggapi Riezky. Dia tidak terima dengan pernyataan 'salah makan obat'.
"Saya nggak salah makan obat. Saya nggak mau dengan kata-kata yang seperti itu. Nggak boleh main begitu. Berkali-kali kau....," kata Mentan.
Riezky menjawab Mentan. Menurutnya, Mentan sudah tidak menghormati mekanisme dalam rapat.
"Sebentar. Ini tolong, Pimpinan. Ini sudah tidak menghormati mekanisme rapat. Saya bicara menggarisbawahi, Pimpinan," ujar Riezky.
Mentan terlihat masih memprotes pernyataan 'salah makan obat', tapi mikrofonnya sudah mati. Suasana di ruang rapat terlihat menjadi tegang.
Pimpinan Komisi IV DPR F-NasDem, Rusdi Masse Mappasessy, lalu berbicara dan membela Menteri SYL. Dia meminta Riezky tidak berbicara ngawur.
"Saya ingatkan, saya ingatkan jangan ngawur. Tunggu sebentar, dengar dulu! Dengar dulu. Kamu kalau mau dihargai, hargai juga orang. Kita di sini saling menghargai. Saya ingatkan," kata Rusdi.