(BACA JUGA: Ferdinand Hutahaean Beri Tanggapan Serius Usai Benny Harman Demokrat Minta Kapolri Dinonaktifkan)
Pernyataan tersebut mendapat tanggapan serius dari Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean menilai apa yang diutarakan oleh Benny K Karman ini sudah berlebihan serta melenceng.
"Usulan apa itu? Bilang sama Benny K Harman jangan ngawur dia sebagai Anggota DPR. Jangan seenaknya bicara begitulah," tegas Ferdinand.
"Polri sebagai lembaga tidak pernah berbohong, yang berbohong adalah oknum-oknum," sambungnya ke awak media, Senin, 22 Agustus 2022.
(BACA JUGA: Waketum Partai Garuda Singgung Eks Kasum TNI Usai Komentari Parpol Farhat Abbas Tak Lolos Pemilu)
Selain itu Ferdinand Hutahaean juga mengingatkan bahwa jangan menggeneralisir semua orang yang berada di Polri berbohong.
"Jangan digeneralisir jadi seolah institusi yang berbohong hingga mengusulkan Kapolri nonaktif. Benar-benar ngawur itu Beny K Harman," kata Ferdinand.
Ferdinand Hutahaean menambahkan bahwa Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan kepemimpinannya dengan membongkar peristiwa tewasnya Brigadir J.
Sejauh ini sudah 83 orang anggota Polri telah diperiksa, ada yang ditempatkan ditempat khusus, ada yang sudah jadi tersangka dan yang lain masih dalam proses.
https://t.co/k7UU82LCQZ Kapolri kerja tegas, terukur & transparan. Kasus Brigadir J sdh rampung dilanjutkan ke Kejaksaan. Dr. BKH minta Kapolri dicopot tapi Mahfud yg hari ini oleh DPR anggap org yg merusak proses hukum diminta ambil alih (Contradictio in terminis) & FALLACY!
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) August 22, 2022