JAKARTA, FIN.CO.ID - Namanya Hypertensive heart disease atau disingkat HHD. HHD adalah istilah yang digunakan untuk mewakili masalah jantung, seperti gagal jantung dan masalah detak jantung (aritmia).
Risiko seseorang terkena HHD menjadi lebih tinggi, jika mereka yang punya darah tinggi tidak mengontrol tekanan darahnya.
Ketika tekanan darah terlalu tinggi, hal ini menurut ahli, via Halodoc, dapat menghancurkan plak yang menyumbat pembuluh darah koroner.
(BACA JUGA: Waspadai Gangguan Aliran Darah di Kaki, Bisa Picu Masalah Jantung hingga Stroke)
Ketika serpihan plak ini dibawa darah dan menyumbat pembuluh darah lain, maka akan menjadi pemicu munculnya gejala-gejala yang disebabkan HHD.
Berikut ini beberapa hal yang perlu disadari soal HHD, untuk memotifasi Anda mengontrol darah tinggi jika Anda penderita hipertensi.
1. Jantung penderita HHD kesulitan memompa darah, karena otot jantung lebih tebal dan lemah. 2. Pria Lebih rentan kena HHD. Penyebabnya karena rendahnya kada homon estrogen dalam tubuh mereka.
3. HHD bisa diatas dengan pemasangan alat dan penanaman implant. Fungsinya menjaga jantung berdetak lebih teratur.
4. Munculnya gejala seperti sesak napas, nyeri dada, pusing, pingsan, hingga stroke itu, menandakan jantung sudah rusak.
5. Merokok jadi salah satu pemicu orang kena HHD. Penyebabnya adalah kandungan karbon moniksida dan nikotin, yang menghalangi pasokan oksigen ke jantung.
Agar Terhindar dari Serangan Jantung
Serangan jantung umumnya menjadi penyebab kematian pada mereka dengan masalah jantung.
Adapun keluhan seseorang saat terkena serangan jantung menurut ahli, via Alodokter, adalah seperti nyeri dada, sesak napas, kepala pusing, keringat dingin, mual, muntah atau sakit perut.
Namun pada beberapa kasus, mereka yang terkena serangan jantung tidak menunjukan gejala spesifik seperti disebut di atas.
Malah ada juga pada berapa kasus kematian akibat serangan jantung, terjadi secara mendadak akibat kondisi bernama henti jantung.