Jokowo menjelaskan, inflasi di Amerika naik. Harga BBM melonjak dua kali lipat. Begitu juga dengan negara-negara di Eropa.
Oleh karena itu, Pemerintah masih mengalokasikan anggaran hingga Rp502 triliun untuk subsidi BBM.
“Coba di negara kita bayangkan, Pertalite naik dari Rp 7.650 harga sekarang kemudian jadi harga yang bener Rp 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya saya ingat, demonya 3 bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih demonya akan berapa bulan?” ungkap Jokowi.