Dianggap Seperti Komisi Tukang Catat, Jokowi Diminta Bubarkan Kompolnas

fin.co.id - 11/08/2022, 14:47 WIB

Dianggap Seperti Komisi Tukang Catat, Jokowi Diminta Bubarkan Kompolnas

Sekretaris Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto

Kritik serupa disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie. Kebijakan membubarkan Kompolnas sesuatu yang tepat dan menjadi momen penting untuk bersih-bersih. 

“Ini momentumnya pas banget. Bagi Presiden Jokowi membubarkan Kompolnas tak ada dosanya kok. Saya pun sepakat, Benny Mamoto mundur dari Kompolnas. Kalau masih bertahan saya bingung, kok ga tahu malu,” tandasnya.

“Kalau Kompolnas hanya tukang catat sebaiknya biarkan Humas Polri saja. Sudah bicara salah pula. Sekarang mau membela diri ya sudah telat. Layak Kompolnas dibubarkan,” terang Jerry.

Pernyataan Benny Mamoto Dinilai Bela Ferdy Sambo

Sebelumnya, pernyataan Benny Mamoto terkait kasus Brigadir J yang menuai kontroversi disampaikan melalui tayangan Kompas TV pada 13 Juli 2022 lalu. Saat itu, Benny menyebut bahwa tidak ada kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir Yosua.

Benny mengaku sudah turun langsung mendengarkan keterangan dari tim penyidik di Polres Jakarta Selatan terkait ini.

(BACA JUGA: Terekam CCTV, Ferdy Sambo Pakai Baju Dinas Sedangkan Brigadir J Memakai Kaus Putih)

(BACA JUGA:Kesaksian Ketua RT Saat Rumah Irjen Ferdy Sambo Digeledah: Ibu Putri Hanya Bisa Menangis Terus)

Dari hasil penelusurannya, kasus ini disebut Benny memang berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap PC, istri Irjen Ferdy Sambo, di kediaman Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2022.

Berangkat dari peristiwa tersebut, terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung pada tewasnya Yosua.Kronologi ini sama dengan yang disampaikan pihak kepolisian pada awal terungkapnya kasus ini.

Benny juga sempat mengatakan bahwa tidak ada luka sayatan di tubuh Brigadir J, yang ada hanya luka bekas terserempet peluru.

Benny Mamoto Mengaku Dibully 

Benny Mamoto mengaku di-bully karena ucapannya tersebut. Benny mengatakan, pernyataan itu hanya mengutip pernyataan Kombes Budhi Herdi Susianto yang saat itu menjabat Kapolres Jaksel.

"Betul, nggak usah gitu, contoh saya di-bully habis gara-gara mengutip pernyataan dari Kapolres Jakarta Selatan, saya cek ke sana ada kendala, ada kejanggalan tidak, yaitu yang saya ungkapkan," ujar Benny dalam tayangan siaran CNN Indonesia TV.

Benny menjelaskan tentang alam psycho-hierarchy atasan dengan bawahan. Menurut Benny, dengan dicabut atau dimutasinya Irjen Ferdy Sambo, alam sadar Bharada E tidak lagi merasa ditekan atau di bawah pengaruh Sambo.

Admin
Penulis