Dia mengatakan, lima orang di antaranya juga termasuk anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB) yang bertugas menggali kubur atau ekshumasi dan membuka peti.
Dua orang lainnya merupakan paman Brigadir J yang akan ikut mengawasi seluruh rangkaian autopsi, mulai dari awal sampai selesai.
"Kedua orang tua tidak terlibat dalam autopsi. Takutnya histeris atau menambah trauma," kata Kamaruddin.