Komaruddin membeberkan temuan baru yang mengejutkan terkait kematian Brigadir J.
Gambar luka di tangan kiri jenazah Brigadir J usai peti jenazahnya dibuka oleh pihak keluarga -Roslin Emika-Facebook
Komaruddin mengungkapkan tentang berbagai luka di tubuh Brigadir Joshua.
"Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan," ungkap Komaruddin.
"Di hidung ada sayatan sampai dijahit dan bawah mata ada beberapa sayatan, kemudian di bahu ada pengerusakan, hancur ini," lanjutnya.
Lebih lanjut Komaruddin Simanjuntak menuturkan bahwa pada bagian perut Brigadir J telah berlubang tetapi bukan imbas senjata api.
"Di bawah perut, jantung, tangan ada semacam bolong, itu bukan akibat senjata tapi entah apalah penyebabnya, tetapi ada bolongan," tutur Komaruddin.
Beberapa hari usai kasus polisi baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo itu kemudian beredar video luka sayatan di tubuh Brigadir j
"Kemudian sampai jarinya patah semua ini, sehingga tidak ada lagi, kenapa tidak copot, karena hanya tinggal kulitnya saja, sudah remuk dan hancur," sambungnya.
Bahkan Komaruddin secara gamblang mengungkapkan bahwa sebagian kuku Brigadir J telah dicabut saat masih hidup.
"Kemudian kuku-kukunya juga dicabut, saya perkirakan kuku dicabut saat masih hidup dan saya rasa ada penyiksaan," tegas Komaruddin.
Selain itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J ini juga yakin kalau apa yang dialami almarhum dilakukan oleh psikopat.
"Oleh karena itu, saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat atau penyiksaan," beber Komaruddin.
Sehingga Komaruddin sangat menolak cara-cara kotor seperti ini dalam pengembangan kasus kematian di Indonesia.
"Oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila," ujar Komaruddin.