Jakarta

Mengejutkan! Pakar Sebut Bharada E Tak Boleh Pegang Senjata Api Pendek Berdasarkan Hal Ini

fin.co.id - 14/07/2022, 10:03 WIB

Ketua Pusat Studi Hukum Kepolisian (PSHK) Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Muhammad Taufiq.

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pakar atau Ketua Pusat Studi Hukum Kepolisian (PSHK) Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Muhammad Taufiq sebut Bharada E tak boleh pegang senjata api pendek berdasarkan hal ini.

Muhammad Taufiq menuturkan adanya sederet kejanggalan pada insiden batu tembak Bharada E dan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) lalu, pukul 17.00 WIB.

Terlebih lagi peristiwa tersebut terjadi di Rumah Dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.

Rumah dinas tersebut lokasinya berada di kompleks Polri Duren Tiga No. 46 Kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

(BACA JUGA: Mengenaskan! Hendak Antarkan Santri ke Ponpes, Mobil Datsun Go Terjun 20 Meter ke Jurang)

"Di balik tewasnya Brigadir Joshua, masih menyisakan kejanggalan besar," tutur Muhammad Taufiq ke awak media.

Muhammad Taufiq menambahkan salah satu tanda tanya besar adalah kepemilikan senjata api oleh Bharada E.

Sebab menurut Ketua PSHK Universitas Islam Sultan Agung Semarang itu secara kepangkatan, Bharada E masih tamtama.

Selain itu, Muhammad Taufiq juga mempersoalkan keberadaan Bharada E di rumah singgah Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo.

(BACA JUGA: Psikolog Ungkap Kondisi Terkini Istri Kadiv Propam Pasca Insiden Baku Tembak, dari Depresi Hingga..)

Muhammad Taufiq bilang sesuai Perkap 1/2009 tentang pemegang senjata api, Bharada E sebagai Tamtama tidak diperkenankan memegang senjata.

Bagi Ketua PSHK Universitas Islam Sultan Agung Semarang ini, Bharada E boleh pegang senjata kecuali dalam pengamanan tertentu.

”Itu pun (dalam pengamanan tertentu) senjatanya laras panjang, bukan senjata api pendek,” terang Muhammad Taufiq.

Ketua Pusat Studi Hukum Kepolisian (PSHK) Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Muhammad Taufiq.-Screenshot YouTube/Muhammad Taufiq & Partners Law Firm-

Kejanggalan tersebut memunculkan asumsi liar di masyarakat. Salah satunya, kata Muhammad Taufiq, kemungkinan adanya masalah pribadi di balik tewasnya Brigadir Jhosua.

Admin
Penulis
-->