JAKARTA, FIN.CO.ID - Anda memiliki keluhan kulit yang gatal, dan sensasi gatal itu kerap datang dan pergi?
Well, untuk kondisi yang bernama pruritus atau kulit gatal ini menurut dr. Riza Marlina dicetuskan oleh banyak faktor.
Adapun jika disebabkan oleh penyakit kulit, rasa gatal pada kulit umumnya kata dr. Riza Marlina, disebabkan oleh kondisi seperti eksim, biduran, dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan, psoriasis, folikulitis, prurigo, infeksi jamur.
(BACA JUGA: Kemaluan Terasa Gatal Bukan Main? Awas Anda Mungkin Kena Kutu Pubis)
Gatal pada kulit ini lanjut dr. Riza Marlina, bisa diakibatkan oleh gigitan atau sengatan serangga, atau dikarenakan paparan virus, bakteri, jamur dan parasit.
Di luar dari penyakit kulit, rasa gatal pada kulit juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi lain yang tidak terkait kulit.
“Hipertiroid, hipotiroid, polisitemia, anemia, hepatitis, gagal ginjal kronis, primary biliary cirrhosis/peradangan saluran empedu (adalah beberapa di antaranya,” kata dr. Riza Marlina seperti dikutip FIN dari Alodokter.
Untuk memastikan penyebabnya, dr. Riza Marlina menyarankan orang dengan keluhan kulit gatal untuk langsung mengunjungi dokter spesialis guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain dikarenakan beberapa faktor di atas, depresi juga disebut sebagai salah satu pemicu keluhan gatal pada kulit.
Anda kerap menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi dalam hidup Anda
Anda juga kerap merasa menjadi sosok yang gagal dalam hidup, selain juga menangisi diri Anda sendiri.
Menurut ahli, beberapa keluhan di atas ini bisa dikaitkan dengan sebuah kondisi bernama depresi.
Ketika dibiarkan, kondisi ini kata dr. Riska Larasati, dikhawatirkan bisa menjadi serius dan membutuhkan penanganan medis oleh ahli.
“Bila kondisi yang dialami terjadi secara berlarut-larut, maka kemungkinan dapat menjadi tanda gangguan mental, dan perlu segera mendapatkan penanganan agar tidak berlanjut atau semakin parah,” kata dr. Riska Larasati dalam sebuah forum Tanya Dokter di Alodokter.
Mengapa perlu segera mendapatkan penanganan ahli, karena depresi lanjut dia, dapat memicu gangguan mood, hingga yang paling parah munculnya keinginan untuk mengakhiri hidup.
