Ekonomi . 23/06/2022, 19:20 WIB
Hal ini dilakukan agar membantu pertumbuhan perekonomian nasional, mendorong program ketahanan pangan nasional, subtitusi impor bahan pangan, dan pengendalian laju inflasi yang berdampak pada neraca perdagangan nasional hingga nilai tukar rupiah.
Seperti yang dilakukan Koperasi Sabalam adalah pengembangan bisnis komoditas porang yang saat ini memiliki nilai ekonomi tinggi, dan menjadi komoditas unggulan ekspor.
Melalui lembaga inkubator Siger Innovation Hub, Koperasi Sabalam juga akan dikembangkan untuk menjadi bagian dari rantai pasok atau (value chain) untuk wilayah Sumatera.
"Dampak ekonomi ini yang akan terus kami hasilkan melalui guliran pembiayaan dari LPDB-KUMKM, dengan bisnis koperasi maju dan berkembang akan banyak pelaku UMKM terbantu akses permodalan dan menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan, dan pengentasan kemiskinan sesuai prinsip koperasi yakni gotong royong," terang Supomo.
Selain itu, lanjut Supomo, keberhasilan inkubasi LPDB-KUMKM ini merupakan implementasi dari mandat Peraturan Menteri Koperasi Nomor 04 Tahun 2020 mengenai penyaluran dana bergulir dan juga pendampingan.
"Ini merupakan salah satu keberhasilan dari program inkubasi kami, sebab selain fasilitasi akses pembiayaan, ada juga pendampingan dari sisi tata kelola manajemen usaha, kelembagaan, hingga pemasaran," pungkas Supomo.
Koperasi Sabalam Apresiasi Pendampingan LPDB-KUMKM
Sementara itu, Ketua Koperasi Sabalam Lampung Supriyanto menyampaikan apresiasinya terhadap program inkubasi dan pendampingan yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM, Siger Innovation Hub, dan Pemerintah Daerah.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com