Survei Membuktikan, Masyarakat Indonesia Banyak yang Belum Tahu Kapan Pemilu 2024 Digelar

fin.co.id - 05/06/2022, 10:52 WIB

Survei Membuktikan, Masyarakat Indonesia Banyak yang Belum Tahu Kapan Pemilu 2024 Digelar

Daftar partai politik yang ikut Pemilu 2019.

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ternyata, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui kapan pesta demokrasi lima tahunan (Pemilu 2024) yang bakal dilaksanakan pemerintah.   

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) nasional pada Mei 2020. 

(BACA JUGA: WNA China Sudah Dibuatkan KTP untuk Pemilu 2024, Dirjen Dukcapil: Jumlahnya Tidak Sampai Jutaan)

Tercatat, sebanyak 43 persen calon pemilih belum mengetahui jadwal perhelatan Pemilu dan Pilpres yang akan dihelat pada 14 Februari 2024.

Jumlah tersebut, terbilang sangat besar sehingga ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera direspon pemerintah dan penyelenggara pemilu. 

Meski demikian, lanjut Dedi, 74 persen responden setuju jika Pemilu dan Pilpres diselenggarakan pada 14 Februari 2024. 

"Hanya 18 persen yang sangat tidak setuju, dan 8 persen yang tidak setuju," terangnya, Minggu, 5 Juni 2022.

(BACA JUGA: Jokowi Setuju dengan Penundaan Pemilu 2024 dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Akhirnya Terbantahkan )

Survei tersebut dilaksanakan pada  23-28 Mei 2022 dengan teknik wawancara penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden, dan sambungan telepon. 

Berdasarkan hasil survei tersebut, sumber informasi politik publik lebih banyak dari media konvensional. 

Televisi mendapat penilaian tertinggi sebagai media paling banyak dijadikan sumber informasi politik.

Sebesar 36 persen publik menggantungkan sumber informasi politik dari televisi, sementara surat kabar hanya dijadikan referensi oleh 7 persen publik. 

(BACA JUGA: Pengamat Sebut dari Sekian Capres Milenial, AHY dan Puan Lebih Berpeluang Diusung di Pemilu 2024)

Masyarakat yang masih menjadikan radio sebagai sumber informasi politik sebesar 11 persen, media sosial 23 persen, media pemberitaan online 13 persen, media luar ruang 2 persen, sementara 8 persen masih mengandalkan tokoh masyarakat sebagai sumber informasi.

Dedi menerangkan, kondisi itu membuktikan jika konsumen media konvensional masih cukup kuat, karena media sosial dan online yang selama ini terkesan menguasai informasi tidak juga mendapatkan persepsi dominan.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->