(BACA JUGA: 3 Pemain Bangladesh Ini Patut Diwaspadai Timnas Indonesia Jelang FIFA Match Day)
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) angkat bicara terkait Khilafatul Muslimin yang viral melakukan konvoi dengan atribut Khilafah.
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen R. Ahmad Nurwakhid menyebut Khilafatul Muslimin memiliki ideologi dan cita-cita yang sama dengan HTI yaitu mendirikan negara Khilafah.
"Kampanye ini sebenarnya memiliki visi dan ideologi yang sama dengan HTI yang telah dibubarkan oleh Pemerintah," kata Ahmad, Selasa (31/5/2022).
"Bedanya, Hizbut Tahrir (HTI) merupakan gerakan trans-nasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara," sambungnya.
(BACA JUGA: Wow! Total Harga Pasar Timnas Indonesia Beda 2 Kali Lipat Lebih dari Skuad Bangladesh)
"Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan adanya khalifah yang terpilih," jelas Direktur Pencegahan BNPT itu.
Ahmad Nurwakhid mengatakan, Khilafatul Muslimin ini mengkampanyekan tegaknya sistem khilafah sebagai solusi umat.
Lebih lanjut dirinya menambahkan kelompok Khilafatul Muslimin tidak lepas dari NII dan sebagian tokoh kunci kelompok tersebut merupakan mantan NII.
"Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasir (ABB) dan lainnya serta ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000," ujar Ahmad Nurwakhid.
Menjaga ideologi Negara Pancasila tdk boleh disamakan dg menangani kasus kriminal biasa. Sekali negara terlambat menindak, taruhannya nasib bangsa ke depan, nasib anak cucu dan keutuhan NKRI. Seluruh pihak hrs mendukung ketegasan negara pd para pelaku yg mau mengganti Pancasila. pic.twitter.com/QXvDOZLVe8
— Henri Subiakto (@henrysubiakto) May 31, 2022