JAKARTA, FIN.CO.ID- Dua pemain naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat gagal membela Timnas sepak bola Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia 2023.
Sandy Walsh dan Jordi Amat direncanakan akan tampil dalam kualifikasi Pialasa Asia. Namun proses naturalisasinya belum rampung menjadi penghambat kedua pemain tersebut untuk memakai seragam Timnas Indonesia.
Sandy dan Jordi tidak dapat memperkuat Timnas Indonesia dalam waktu dekat karena harus menuntaskan proses administrasi naturalisasi, khususnya yang berkaitan dengan persyaratan FIFA.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam Kongres Biasa PSSI 2022.
"Kalau urusan administrasi dari negara selesai, mereka masih harus mengubah asosiasi sepak bola mereka, masing-masing dari Asosiasi Sepak Bola Spanyol dan Belanda itu syarat dari FIFA," ucap Yunus dikutip dari Antara.
(BACA JUGA: Terima Pinangan Timnas Austria, Ralf Rangnick Mundur dari Posisi Konsultan MU)
(BACA JUGA:Shin Tae-yong: Jordi Amat dan Sandy Walsh Butuh Waktu Tunjukkan Performa Maksimal)
Yunus meneruskan proses perubahan asosiasi tersebut membutuhkan waktu tujuh sampai 10hari, padahal sampai senin 30 Mei, kewarganegaraan Sandy dan Jodi ke WNI belum juga tuntas.
Disisi lain Timnas Indonesia akan menjalani perdana kualifikasi 8 juni mendatang.
"Jadi memang tidak memungkinkan karena kami masih menunggu. Keputusan terakhir untuk menjadi WNI kan ada di DPR. Namun kami tetap berharap semua bisa rampung secepatnya," kata Yunus.
Anggota Komite EKsekutif PSSI, Hasani Abdulgani. ikut menanggung jawab program naturalisasi.
Ia menyebutkan proses naturalisasi Sandy dan Jordi baru masuk kementerian Sekretariat Negara.
Sebab itu, Hasani meminta semua pihak iklas meihat timnas Indonesia tanpa Sandy Jordi dalam kualifikasi Piala Asia 2023
"Ya sudahlah kalau memang mereka tidak bisa berlaga di kualifikasi Piala Asia. Mudah-mudahan Indonesia bisa lolos dan mereka bisa bermain di Piala Asia tahun 2023," ucap Hasani.
(BACA JUGA: Jordi Amat dan Sandy Walsh Latihan Bareng Timnas Indonesia, Marc Klok Girang Bukan Main)
