Faizal Assegaf: Singapura Rakus Uang Haram Koruptor, Lalu Benci Ulama dan Islam

fin.co.id - 26/05/2022, 12:32 WIB

Faizal Assegaf: Singapura Rakus Uang Haram Koruptor, Lalu Benci Ulama dan Islam

Faizal Assegaf (twitter)

JAKARTA, FIN.CO.ID-  Otoritas Singapura memandang Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai penceramah radikal. Sebab itulah mereka tidak izinkan ulama jebolan Universitas Al-Azhar itu masuk negeri julukan Singa tersebut. 

Kritikus Faizal Assegaf menilai, Singapura sedang bermain politik 'babi ngepet'. Satu sisi mereka rakus terhadap uang hasil koruptor, satu sisi mereka membenci ulama. 

"Rezim Singapura bermain 'politik babi nyepet': Rakus uang haram koruptor, benci Ulama dan Islam. UAS berhasil bongkar kedok busuk tersebut. Wajar jutaan umat Islam bela UAS," kata Faizal Assegaf di Twitter-nya, Kamis 26 Mei 2022.

(BACA JUGA: Faizal Assegaf 'Semprot' Elit NU yang Bela LGBT: Bukti Ormas Tersebut Makin Suram dan Membusuk!)

"Kejahatan 'politik babi nyepet' adalah gambaran kaum Sodom di era modern. Melawan mrk adalah kewajiban" sambungnya. 

Dia menilai tuduhan Singapura terhadap UAS hanya propaganda anti Islam serta melemahkan Indonesia. 

"Serangan Singapura pada UAS adalah propoganda anti Islam dan bagian dari skenario jahat untuk melemahkan Indonesia yang mayoritas muslim," katanya. 

(BACA JUGA: Usai Nonton Youtube UAS, Remaja 17 Tahun di Singapura Berubah Radikal, Begini Ceritanya)

Faizal berharap agar umat Islam dan pencinta ulama lebih agresif mengcounter tuduhan-tuduhan negatif terhadap UAS. 

"UAS dan jutaan pengikutnya harus lebih agresif menggalang konsolidasi nasional. Tidak boleh membiarkan kaum kafir melecehkan Ulama dan Islam!" katanya. 

(BACA JUGA: Gegara Tolak Ustaz Abdul Somad, Singapura Dapat Ancaman Bom )

Dia menilai bahwa tudingan UAS sebagai Ustaz radikal dan ekstrimis tidak logis, dan dibuat-buat. Sebab UAS berbicara atas prinsip ajaran Islam.

"Rezim Taliban yang dicap teroris aja, pemerintah RI dan bahkan Ormas NU pun beri karpet merah. Singapura sedang bermain api dengan kemarahan jutaan umat Islam yang sangat cinta Ulama," tuturnya. 

Dia mengatakan, tidak ada stigma negatif dari dewan gereja dan Masjid terhadap UAS. Justru UAS jadi perekat keberagaman. 

"Dewan Gereja dan Masjid tidak sebut UAS radikalis. Justru UAS perekat keberagaman dan inspirasi bangsa Indonesia untuk melawan modus kejahatan 'politik babi nyepet' ala Singapura" katanya. 

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->