Setibanya di tempat evakuasi, semua siswa kembali dihitung dan dipastikan semuanya selamat dari potensi ancaman tsunami yang didahului oleh gempa bumi.
Narasi di atas adalah tentang skenario yang dilakukan pada kegiatan evakuasi mandiri oleh 375 siswa SD No.2 Tanjung Benoa, sebagai bagian dari kegiatan pengurangan risiko bencana bersama dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali.
(BACA JUGA: Baru Punya Bayi, Seorang Wanita Melarang Tetangganya Berisik, Jangan Ini dan Jangan Itu)
Simulasi evakuasi mandiri itu disaksikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Amina J. Mohammed, mengatakan bahwa selain sistem peringatan dini yang baik, dalam konsep pengurangan risiko bencana juga harus diimbangi dengan aksi nyata respon cepat dan tepat saat terjadi masa-masa krisis kebencanaan.
Amina mengapresiasi bahwa upaya seperti yang dilakukan dalam simulasi evakuasi mandiri sekaligus menjadi contoh aksi nyata dalam peningkatan kapasitas melalui praktik yang baik dalam pengurangan risiko bencana.
Dia menambahkan bahwa hal itu harus dilakukan bersama-sama, sebab bencana adalah urusan bersama dan setiap orang memiliki tanggung jawab yang sama dalam penyelamatan.
(BACA JUGA: Pelaku Pembacok Kakak Ipar Hingga Tewas Ternyata Dua Kali Mencari Korban Sambil Membawa Celurit)
“Dalam upaya pengurangan risiko bencana, selain sistem peringatan dini, aksi nyata seperti kegiatan simulasi evakuasi mandiri ini juga perlu dilakukan. Kegiatan simulasi seperti yang dilakukan hari ini merupakan aksi nyata bagaimana upaya tercepat dalam menghadapi kondisi krisis. Karena kita semua punya tanggung jawab untuk saling menyelamatkan satu sama lain,” kata Amina.