Warganya Meninggal Karena Keterlambatan Tindakan, DPRD Kota Bandung Minta Penjelasan RSHS

fin.co.id - 22/05/2022, 20:01 WIB

Warganya Meninggal Karena Keterlambatan Tindakan, DPRD Kota Bandung Minta Penjelasan RSHS

DPRD Kota Bandung saat mendatangi kediaman Asih Sekarningsih (34) yang meninggal karena keterlambatan penanganan yang dilakukan oihak rumah sakit

“Bahkan, seharusnya rumah sakit bisa memberikan Pendidikan dan pengetahuan tentang Kesehatan baik secara umum, maupun secara khusus bedasarkan kasus penyakit yang dideritanya,” terangnya.

Disinggung mengapa masih ada rumah sakit yang belum memberikan pelayanan kepada masyarakat, Achmad mengatakan, sebenarnya untuk kepala rumah sakit sudah mendapat pengetahuan dan sudah ditekankan berkali-kali.

“Namun, tang kemudian harus dikakukan adalah, bagaimana dirut di rumah sakit yang besangkutan memberikan penekanan juga kepada stafnya. Sehingga dari level direktur sampai staf ke bawah memiliki pemahaman dan tanggungjawab yang sama,” paparnya. 

(BACA JUGA: Keluarga dan Warga Histeris, Menyambut Kedatangan Saudaranya Lolos dari Kecelakaan Maut Ciamis)

Achmad sendiri mengaku masih ada laporan terkait pelayanan dari wumah sakit kepada pasien BPJS. Namun memang terakdang sulir dibuktikan. 

“Karenanya kami meminta Dinkes (dinas Kesehatan,red) untuk lebih folus dalam penekanan pelanayanan kepada pasien BPJS, baik itu, pasien BPJS yang didanai APBN, ABPD dan BPJS mandiri,” tegasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, salah seorang warga Kota Bandung, Asih Sekarningsih ,34, meninggal karena keterlambatan penanganan yang dilakukan oihak rumah sakit.  Asih divonis kanker kulit stadium akhir dan mendapat penanganan yang kurang maksimal saat berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin.

Pada Rabu (18/05/2022) dibawa ke rumah sakit, namun, perlu tiga laporan, untuk bisa ditangani. Suami korban sudah berkali-kali melaporkan ke ruanng suster, bahwa istrinya kritis namun tidak ada tindakan. Pihak rumah sakit baru memberikan respon, setelah korban meninggal dan sang suami marah-marah.

(BACA JUGA: Rusia Gempur Pusat Komando dan Depot Amunisi Wilayah Donbas dan Mykolaiv di Ukraina )

Jauh sebelum divonis menderita kanker kulit, Almarhum Asih awalnya terluka akibat tak sengaja menginjak paku payung sekitar Oktober 2021 silam. Awalnya, luka di kaki Asih dirawatnya sendiri. Alih-alih membaik, dalam kurun waktu tiga bulan, luka di kaki Asih justru menjalar sampai ke daerah lutut, bahkan sampai ke paru-paru.

Sebelum akhirnya ke RSHS, korban sempat bulak balik ke puskesmas dan lalu dirujuk ke RS Santo Yusuf. Di sana Asih mendapatkan operasi ringan, lalu dirujuk ke RSHS. (adv)

Admin
Penulis