Elon Musk Isyaratkan Ingin Beli Twitter dengan Harga Lebih Rendah

fin.co.id - 17/05/2022, 10:00 WIB

Elon Musk Isyaratkan Ingin Beli Twitter dengan Harga Lebih Rendah

Pengusaha Elon Musk yang telah membeli Twitter.

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Pada bulan lalu, Elon Musk mengajukan penawaran untuk membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS.

Senin, 16 Mei 2022 waktu setempat, Elon Musk memberi isyarat bahwa dirinya ingin membeli Twitter dengan harga yang lebih rendah.

(BACA JUGA: Presiden Turki Tegas Tolak Swedia Masuk NATO, Menhan Swedia Beri Jawaban Mengejutkan)

Menurut laporan Bloomberg News, Musk mengatakan dalam konferensi All-In Summit di Miami, AS, bahwa kesepakatan yang layak dengan harga lebih rendah bukan sesuatu yang mustahil.

Dalam laporan juga menyebutkan, Musk memperkirakan setidaknya terdapat 20 persen akun bot dari 229 juta akun Twitter.

Dikutip dari Associated Press, Selasa, 17 Mei 2022 berita itu muncul setelah Musk memberi komentar dengan emoji dalam utas yang dibuat CEO Twitter Paraj Agrawal terkait penjelasan tentang upaya Twitter memerangi bot dan memperkirakan terdapat kurang dari 5 persen akun Twitter palsu.

Saham Twitter turun lebih dari 8 persen yang ditutup pada Senin menjadi 37,39 dolar AS per saham, lebih rendah dibanding sebelum Musk mengungkapkan bahwa dia adalah pemegang saham terbesar Twitter.

(BACA JUGA: Kekurangan Vaksin, Penderita COVID-19 di Korea Utara Cuma Minum Obat Penghilang Rasa Sakit dan Air Garam)

Musk membuat penawaran untuk membeli Twitter seharga 54,20 dolar AS per saham pada 14 April.

Pada Jumat, 13 Mei 2022, Musk mencuit melalui akun Twitter-nya bahwa rencana untuk membeli Twitter ditunda sementara.

CEO Tesla dan SpaceX tersebut mengatakan, penangguhan dilakukan karena menunggu rincian perhitungan Twitter yang menyatakan akun palsu berkisar kurang dari 5 persen total pengguna di platform itu.

Dalam unggahan di Twitter pada Senin, 16 Mei 2022, Agrawal mengakui bahwa Twitter tidak sempurna dalam menangkap spam.

(BACA JUGA: Kasus Harian COVID-19 Taiwan Menggila, Sehari Tembus 61 Ribu Lebih)

Dia menulis bahwa setiap kuartal, perusahaan telah membuat perkiraan bahwa spam kurang dari 5 persen.

"Perkiraan kami didasarkan pada beberapa tinjauan manusia terhadap ribuan akun yang diambil sampelnya secara acak, secara konsisten dari waktu ke waktu," tulis Agrawal.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->