Nasional . 02/05/2022, 11:50 WIB
"Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa Cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung Cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dsb" tulis rektor.
"Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit:insaallah, barakallah, syiar, gadarullah, dsb" sindir Rektor
Kemudian pada paragraf berikutnya, dia menyebut para mahasiswa ini tidak mengenakan kerudung atau jilbab. Dia menyindir kerudung dan jilbab sebagai pakaian manusia gurun.
"mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind" katanya.
"Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," tuturnya lagi.
Artikel itu mendapat kecaman luas di media sosial. Sang rektor disebut rasis dan tidak pancasilais.
Sebaiknya mereka yg terpapar Islamofobia ini segera dihentikan, hasil seleksi dievaluasi. Sy pernah mendpt beasiswa dr negara Amerika Serikat, Inggris n Singapura, tak ada dikaitkan dg keyakinan agama. Kok LPDP yg merupakan beasiswa dr uang rakyat Indonesia bisa “Islamofobia”? https://t.co/JDVQNzEpYu
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) May 1, 2022
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com