Nasional . 18/04/2022, 15:11 WIB
Dalam tweetnya Nicho tersebut mendapatkan 901 retweets, dalam tweet tersebut menjadi pro dan kontra netizen terhadap Presiden Jokowi di kolom komentar.
Nama Presiden Jokowi menjadi tren topic ke-6 di Twitter dengan tagar 'Ayo Percaya Jokowi' sebanyak 9.602 twett.
Sebelumnya, Nicho Silalahi membandingkan Kinerja Jokowi dengan Gubernur Hindia Willem Deandels di Era penjajahan, hal tersebut direspon oleh PDI-Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko menilai, aktivis Nicho Silalahi sebagai oposisi yang tidak punya mutu.
Budiman Sudjatmiko mengatakan itu, sebab Nicho Silalahi membandingkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Hindia Herman Willem Daendels di era penjajahan.
"Saat oposisi pada Jokowi mulai membanding-bandingkannya dengan kolonialisme Belanda dan otoriterisme Orde Baru yang lebih baik dan keren", maka: Oposisinya kehilangan alasan moral. Oposisinya kehilangan relevansi. Demokrasi mundur juga bisa karena oposisinya tak bermutu," kata Budiman di Twitter-nya.
(BACA JUGA: GAKOPTINDO: Kedelai Murah Bantuan Bulog Dijual Rp 10.250/kg di Jawa Barat)
Budiman mengatakan, untuk jadi oposisi yang bermutu dan pemerintah yangg bermutu, harus pernah merasakan ancaman eksistensial (hidup mati atau jatuh bangun) dalam perjuangan.
"Kalau modalmu kebencian, sentimen atau fasilitas saja, bakal: Mati gaya. Mati ide. Demam panggung," kata Budiman.
Dia mengatakan, tanpa mengalami ancaman eksistensial dalam perjuangan, maka hanya cuma bisa menghasilkan kisah baru tapi bukan history (sejarah) baru.
"Kalahmu hambar. Menangmu pun anyeb. Kalahmu hambar artinya tak ditangisi
Menangmu anyeb artinya tak diapresiasi... Salahmu tak jadi pelajaran. Benarmu tak jadi harapan," ujar Budiman.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com