Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menjelaskan, bahwa pengurus pusat terbuka dengan aspirasi dari pengurus wilayah. Termasuk soal capres-cawapres 2024.
“PPP itu memang mengembangkan proses-proses organisasi berbasis bottom-up. Maknanya adalah bahwa terbuka kesempatan bagi struktural PPP di bawah untuk menyuarakan aspirasinya,” kata Arsul.
(BACA JUGA: Bandingkan dengan Jokowi, Helmi Felis: Anies Baswedan Lebih Cerdas)
Maka dari itu, DPP PPP tidak ada masalah ada aspirasi duet Anies-Khofifah dari DPW PPP DKI Jakarta.
Pengurus wilayah lain juga dipersilakan menyuarakan aspirasinya terkait paslon pilpres 2024.
“Silakan kalau ada DPW atau bahkan DPC PPP yang menginginkan agar PPP mengusung paslon yang berbeda dari yang diusulkan oleh PPP DKI misalnya,” terang Wakil Ketua MPR ini.
Arsul mengatakan, bagi DPP PPP semua usulan paslon pilpres masih terbuka.
(BACA JUGA: Survei Terbaru! Pilpres 2024 Prabowo di Atas Angin, Menang Lawan Anies, Ganjar, AHY dan Erick Thohir )
Nantinya akan diputuskan melalui forum permusyawaratan bernama Musyawarah Kerja Nasional untuk diputuskan siapa paslon yang bakal diusung.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap keinginan masyarakat terhadap pasangan bakal calon presiden/wakil presiden masih sangat dinamis.
"Sekarang masih tahun 2022, ke depan rasanya akan dinamis lagi. Karena berbicara politik 2024 pada akhirnya juga akan ada ikhtiar dari masing-masing partai politik dan masing-masing tokoh," kata AHY.
Hal itu disampaikan ketika dimintai tanggapannya soal hasil simulasi pilihan pada tiga pasangan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada bulan Maret 2022 disebutkan bahwa duet Anies Baswedan dengan AHY berpeluang menang pada Pilpres 2024.
(BACA JUGA: Jokowi Siapkan Pengganti Anies dan Ganjar: Lakukan Seleksi Pejabat yang Punya Leadership )
Ketika ditanya soal jalinan komunikasi dengan berbagai pihak, AHY membenarkan ada sejumlah tokoh yang membahas terkait dengan Indonesia ke depan.
Hasil survei pada bulan Maret 2022 tersebut, dinilai AHY sebagai bagian dari proses demokrasi. "Ya, kalau ada harapan masyarakat maupun keinginan masyarakat nantinya," ujar AHY.