JAKARTA, FIN.CO.ID - Rencana pemerintah menaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2022 mendapat kritik keras dari politikus PKS.
Hal ini, seperti yang disampaikan Menteri ESDM dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI.
(BACA JUGA: Bikin Warga Geger, Tiga Mayat Ditemukan di Dalam Rumah)
Anggota Komisi VII DPR RI yang juga politikus PKS, Mulyanto menilai, kenaikan tarif dasar listrik tidak memiliki alasan kuat dan mengada-ada.
Apalagi kalau alasan penyesuaian tarif listrik tersebut karena kenaikan harga migas internasional.
Menurutnya logika untuk menaikan tarif PLN, sebagai akibat kenaikan harga migas global, ini kurang kuat.
Karena masalah ini tidak seberapa berpengaruh bagi biaya pokok pembangkitan (BPP) listrik PLN.
(BACA JUGA: Sudah Banyak Minum tapi Rasa Haus Tidak Juga Hilang, Ini Penyebabnya)
Kontribusi sumber energi BBM untuk pembangkit listrik PLN secara nasional sangat kecil.
Kontribusi sumber energi primer pada pembangkit listrik PLN secara nasional terutama adalah dari batubara dan gas dengan total kontribusi sebesar 84 persen.
Dimana masing-masing 66 persen dari batu bara dan 18 persen dari gas.
Sementara kontribusi dari air dan panas bumi sebesar 13 persen.
(BACA JUGA: UPDATE: Jumlah Penerima Vaksin Booster COVID-19 Nasional Capai 30,3 Juta Warga)
Kontribusi dari sumber BBM pada pembangkit listrik PLN hanyalah sebesar 4 persen.
Jumlah yang sedikit, terutama ada di Indonesia bagian timur.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq