Internasional . 10/04/2022, 14:09 WIB
Sebelumnya, Ukraina juga melarang semua impor dari Rusia dan menyerukan kepada negara-negara lain untuk mengikuti langkahnya.
Yakni, dengan memberlakukan sanksi ekonomi yang lebih keras lagi terhadap Moskow.
(BACA JUGA: 18 Deretan Tempat Ngabuburit Favorit Dekat Jakarta, Nomor 5 dan 18 Paling Epic )
"Hari ini secara resmi kami mengumumkan penghentian sepenuhnya perdagangan barang-barang dengan negara agresor," tulis Menteri Perekonomian Yulia Svyrydenko di laman Facebook miliknya.
"Mulai saat ini, tidak akan ada lagi produk dari Federasi Rusia yang diimpor ke wilayah negara kami," katanya, dikutip, Minggu, 10 April 2022.
Rusia adalah salah satu mitra dagang utama Ukraina sebelum perang dengan nilai tahunan sekitar 6 miliar dolar AS (Rp86,22 triliun).
Sejak awal invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, pertukaran barang dan jasa antara kedua negara bertetangga itu hampir nihil, dan pengumuman pada Sabtu menegaskan kebijakan tersebut menjadi sebuah ketentuan hukum.
(BACA JUGA: Demo BEM SI 11 April Besok, Rektor IPB Kasih Pesan Begini ke Mahasiswa Aksi)
"Musuh ini tidak akan bisa lagi menerima dana dari kami karena kami akan terus mengurangi semua potensi yang ada bagi mereka untuk membiayai perang," kata Svyrydenko.
"Langkah ini bisa dicontoh oleh mitra Barat kami dan mendorong mereka untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia, termasuk penerapan embargo energi dan isolasi terhadap semua bank Rusia," katanya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com