Kendaraan Pengungsi Ukraina Ditembak Pasukan Rusia, 7 Orang Tewas Termasuk 1 Anak-anak

JAKARTA, FIN.CO.ID - Iring-iringan kendaraan evakuasi warga sipil Ukraina disebut-sebut ditembak oleh pasukan Rusia.

Badan intelijen Ukraina menuduh, pasukan Rusia menembak iring-iringan kendaraan evakuasi yang mengevakuasi perempuan dan anak-anak dari desa Peremoha dekat ibu kota Kiev.

Insiden penembakan iring-iringan evakuasi warga sipil tersebut menewaskan tujuh orang termasuk satu anak.

(BACA JUGA: Klaim Luhut 110 Juta Pengguna Medsos Bahas Penundaan Pemilu, Nyatanya Lebih Banyak yang Bahas Minyak Goreng )

Badai Intelijen Ukraina mengatakan konvoi itu meninggalkan desa secara mandiri dan menggunakan “koridor hijau” untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

"Ini sangat berbahaya, karena pasukan pendudukan Rusia melepaskan tembakan ke warga sipil,” menurut Badan Intelijen Rusia, dikutip Antara, Minggu, 13 Maret 2022.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga yang berada dalam bahaya untuk mengikuti informasi resmi jalur evakuasi dan hanya menggunakan jalur yang aman," tambahnya.

(BACA JUGA: Jawaban Menohok Wagub Riza, Soal JPO Phinisi Tak Beratap dan Tidak Ramah Terhadap Pejalan Kaki)

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut dan Rusia tidak memberikan komentar.

Ukraina menuduh Rusia mencegah evakuasi dari zona konflik dengan tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dan melepaskan tembakan ke warga sipil.

Rusia membantah bahwa pihaknya menargetkan warga sipil sejak awal invasi pada 24 Februari.

Sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari, meski angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi", menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3).

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. 

Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia.