Nasional . 26/02/2022, 10:06 WIB
AHY mengungkapkan, mereka ingin menunda pemilu dengan alasan masih pandemi COVID-19.
Sementara pada Pilkada 2020 terjadi pandemi besar, mereka tidak menundanya. Pilkada tetap digelar.
"Padahal itu lagi gawat-gawatnya Pandemi Covid-19.Artinya bangunan narasi yang mereka katakan itu tidak logis, tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat," katanya.
(BACA JUGA: Alasan Konflik Rusia dan Ukrania, PAN Putuskan Pilpres 2024 Ditunda)
“Kalau mereka mengatakan itu suara rakyat, rakyat yang mana? Jangan sampai kita meng-entertain hasrat dan ambisi mereka yang ingin melanggengkan kekuasaannya, melabrak akal sehat, menciderai hati nurani," ucapnya lagi.
Dia mengkhawatirkan, Indonesia ini dikooptasi oleh mereka yang sudah tidak lagi melibatkan akal sehat dan hati nurani.
"Di sana-sini banyak masalah, kita tahu memang tidak mudah. Kita tidak mengatakan mudah menghadapi pandemi ini. Tetapi ya jangan tambah-tambah masalah lainnya" katanya.
Dia melanjutkan bahwa masyarakat mengalami kesusahan, kehilangan penghasilan, UMKM terdampak buruk.
Belum lagi kenaikan harga sembako, kelangkaan minyak goreng dan sebagainya.
"Bukannya fokus menghadirkan solusi, minyak goreng yang langka, yang mahal, yang sulit sekali didapatkan hari ini, koq bicaranya melanggengkan kekuasaan?" kata AHY.
"Kalau rakyat tahu, wah ini elit-elit kekuasaan malah memikirkan melanggengkan kekuasaan, sedih sekali rasanya.” pungkasnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com