"Senjata tajam yang digunakan oleh pelaku semacam pisau kecil yah tapi agak meliuk seperti keris. Ini sengaja disiapkan oleh pelaku untuk menghabisi nyawa korban," tukasnya
Kepada polisi JS mengaku, aksi pembunuhan terhadap keponakannya itu memang sudah dia rencanakan dari sore hari.
(BACA JUGA: Duh! Aksi Pencurian Kabel PJU di Tangerang Marak Terjadi)
Cara korban menagih hutang yang dinilai sudah kelewat batas, membuat JS marah dan gelap mata hingga terjadilah aksi pembunuhan oleh sang paman terhadap keponakannya sendiri.
"Jadi memang sudah direncanakan, pisaunya itu sudah dia siapkan. Cuma sorenya dia katanya mutar-mutar dulu melihat situasi dan pada dini hari barulah pelaku mendatangi korban di rumahnya," ulas Jarot
"Yang jelas sampai saat ini keterangan pelaku masih kita dalami. Untuk sementara itu dulu nanti kalau ada perkembangan terbaru saya informasikan lagi," tutup Jarot
Diberitakan sebelumnya, sakit hati lantaran kerap ditagih hutang JS (31), warga Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, nekat menghabisi nyawa keponakannya sendiri berinisial SM (29).
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Jumat 25 Februari 2022 di rumah korban di perumahan Bumi Asri Saga, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Dari keterangan polisi diketahui, masalah utang piutang yang berujung maut itu bermula ketika pelaku mempunyai hutang sebesar Rp10 juta dengan ibu korban.
Pelaku mengaku sakit hati lantaran korban kerap menagih agar hutangnya itu segera dibayarkan.
(BACA JUGA: Bikin Geger! Di Tangerang Ada Makam Keturunan Nabi Sulaiman dan Nabi Daud Berusia Ribuan Tahun!)
"Motifnya sakit hati karena sering ditagih hutang oleh korban," kata Kanitreskrim Polsek Balaraja Ipda Jarot Sudarsono, saat dikonfirmasi
Pelaku yang kesal karena sering ditagih hutang kemudian mendatangi rumah korban pada Jumat dini hari sambil membawa sebilah pisau berbentuk keris.
Setibanya di rumah korban pelaku langsung mendobrak pintu rumah korban dan mencarinya hingga ke dalam kamar.
"Sempat terjadi aksi saling dorong pintu kamar antara pelaku dengan korban dan istrinya. Namun korban dan istrinya tidak mampu menahan pelaku dan terjatuh," terangnya