(BACA JUGA: Moeldoko Terima Proposal Alkhairaat Kerjasama Pencegahan Terorisme dan Radikalisme)
Sekadar diketahui Jafar Shodiq bin Sholeh Alattas atau yang bernama asli Shodiq lahir di Jakarta 15 Agustus 1993. Sesuai KTP, dia beralamat di Jl. H. Harun VI KP Bulak No.35 RT05 RW 11, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Sementara alamat tinggalnya di Jl. Tipar Tengah Mekarsari, Cimanggis, Depok.
Narasi penggulingan Jokowi ini memantik reaksi keras netizen. Mereka minta polisi segera menciduk Jafar Shodiq Alattas.
(BACA JUGA: Terorisme dan Radikalisme Marak, Mendagri: Negara Tidak Boleh Kalah)
Alasannya, ucapan Jafar Shodiq Alattas sudah termasuk merencanakan makar kepada pemerintah yang sah dan kepala negara.
"Nama dia semprul Jafar Shodig, pernah ditangkap, gembel FPI. Bukan habib bukan juga ustadz. Cuma bocah provokator yg pake nama ke arab2an," cuit akun @JAGA_NKRI_.
Hal senada disampaikan akun @MrsRachelIn: Dia menulis: "Gini kalau orang2 yang suka memprovokasi diberi panggung bebas, makin ngelunjak‼"
(BACA JUGA: BNPT Klaim ada Radikalisme di 7 Kampus, Alhabsyi Minta Dibuktikan)
Mereka menilai cara-cara provokasi yang dibungkus agama tidak dapat dibenarkan.
"Konsep siar itu mengademkan umat bukan Buat huru hara. Nanti kalau diciduk @kapoldametrojaya @poldametrojaya @densus88_indonesia baru terasa," tulis akun @bachtiar_e.
Beberapa warganet juga mempertanyakan ada orang-orang yang suka mengecap Jokowi main tangkap.
(BACA JUGA: Ternyata Penyebaran Paham Radikalisme Melalui Ini)
"Kayak gini kok katanya jokowi main tangkap....justru di era presiden skrng org bebas ngomong apa ajah ... selama gak melawan hukum yg dibiarkan saja kan?" cuit @muhammadnoorwahyudi
Akun @D@R@TelorFadar menimpali dengan tulisan: Jadi si @jafarshodiq ini yg jadi biang makarnya ya, , , harus diblender otaknya biar encer."
