JAKARTA, FIN.CO.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menilai, harga perang antara Ukraina dan Rusia terlalu mahal untuk wilayah eropa.
"Harga dari penderitaan manusia, kehancuran dan kerusakan untuk Eropa dan keamanan global terlalu tinggi untuk direnungkan," kata Gutteres dikutip dari situs resmi PBB, Rabu 16 Februari 2022.
"Kita tentu saja tidak bisa menerima potensi konfrontasi yang membawa malapetaka seperti itu," sambungnya.
Gutteres menyambut baik upaya diplomasi yang kini dilakukan oleh berbagai negara.
(BACA JUGA: Gawat! Presiden Ukraina Umumkan Perang dengan Rusia)
Meski demikian, ia membutuhkan lebih banyak upaya diplomasi untuk mencegah perang meletus di Ukraina.
Dalam memecahkan tensi yang ada antara Rusia dan Ukraina, beberapa pemimpin negara melakukan kunjungan ke Rusia, salah satunya Jerman.
"Sayangnya, kami akan menggunakan waktu yang kami punya untuk membahas isu yang terkait dengan situasi di Eropa dan keamanan, termasuk Ukraina," kata Putin dalam membuka pertemuan tersebut, dikutip dari AFP.
Diskusi diplomatik ini merupakan salah satu cara menyelesaikan konflik antara Kiev dan Moskow, mengingat Rusia telah menempatkan ribuan pasukan mereka di dekat perbatasan Ukraina, mencetuskan potensi invasi.
Kendati demikian, Rusia terlihat masih terbuka menyambut upaya diplomasi.
Hal ini dilihat dari keputusan Kremlin untuk menarik pasukan mereka yang berada dekat dengan perbatasan Ukraina.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengumumkan perang hari ini , 16 Februari 2022.
Volodymyr Zelensky mendeklarasikan perang ketika Amerika Serikat mengklaim Rusia mungkin akan menyerbu Ukraina.
Presiden Ukraina menandatangani Dekrit yang menetapkan 16 Februari sebagai hari persatuan nasional.
(BACA JUGA: Sumber Intelijen Amerika Sebut Rusia Segera Menginvasi Ukraina, 200.000 Tentara Dikerahkan)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq