Mendapat kesempatan tersebut, warga satu per satu membuka suara mengenai insiden kedatangan polisi, hingga alasan penolakan penambangan batu andesit dan pembangunan Bendungan Bener.
Sesekali emosi warga tak terkontrol saat menceritakan kronologi peristiwa, bahkan ada yang terlihat menangis.
“Matur suwun (terima kasih) bapak/ibu sudah berkenan menemui kami, dan menyampaikan semuanya," kata Joko.
"Kami sudah dengar dan catat baik-baik suara bapak/ibu semua, kami akan sampaikan ke Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) soal ini,” sambungnya.
Joko mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari kunjungan tersebut.
Di antaranya pelaksanaan operasi di lapangan oleh aparat keamanan yang perlu dievaluasi, dan alasan penolakan warga yang didasarkan pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya.
“KSP akan mendorong proses dialog intensif antara pemerintah dengan masyarakat Desa Wadas, agar sumbatan komunikasi bisa terselesaikan,” ujar Joko.
Sebelumnya, tim KSP juga menemui Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam pertemuan tertutup itu, KSP banyak mendapat informasi terkait prosedur pengamanan, insiden penangkapan warga, hingga duduk perkara pembangunan Bendungan Bener.
“Kami sudah dapat kepastian dari pak Kapolda, warga yang sebelumnya diamankan sudah dilepaskan kembali, mereka juga diberi bingkisan,” tandasnya.