Dua Teroris Jadi Penadah Curanmor untuk Biayai Keluarga Napi Teroris yang Masih di Penjara

fin.co.id - 06/02/2022, 19:30 WIB

Dua Teroris Jadi Penadah Curanmor untuk Biayai Keluarga Napi Teroris yang Masih di Penjara

Ilustrasi Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris

BEKASI, FIN.CO.ID - Dua terduga teroris ditangkap aparat keamanan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Penangkapan keduanya berawal dari pengembangan kasus pencurian sepeda motor di Polsek Tarumajaya. Dalam kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) melibatkan dua orang anak di bawah umur.  

Berdasarkan hasil pengembangan ternyata dua terduga teroris yang diamankan tersebut berprofesi sebagai penadah barang curian.

(BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Dua Teroris di Tapanuli, Keduanya Anggota JI)

"Dua orang ini, SLH dan MS diringkus di kediamannya, Kecamatan Setu. Mereka kini masih dalam pendalaman Densus 88 Antiteror," kata Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno, dikutip Minggu, 6 Februari 2022.

Dijelaskannya, kedua penadah hasil pencurian sepeda motor tersebut ternyata masuk dalam daftar jaringan terorisme. 

MS diketahui merupakan mantan narapidana terorisme (napiter) yang telah menjalani masa hukuman selama empat tahun.

(BACA JUGA: 14 Terduga Teroris Ditembak Mati, Pengamat: Dendam Densus)

"Saat dilakukan penggeledahan, di rumah tersangka MS ditemukan buku-buku jihad dan senjata tajam. Sementara tersangka SLH mengaku bertugas mengantar logistik kepada keluarga napiter yang masih ditahan," katanya.

Kedua terduga teroris itu kini berstatus tahanan Polres Metro Bekasi. Dijerat Pasal 480 KUHP selaku penyimpan benda curian dengan ancaman pidana penjara empat tahun.

"Kedua penadah ini tengah menjalani pemeriksaan Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Jaringannya saya belum tahu karena masih dalam pengembangan Densus 88 Antiteror," katanya.

Edy mengungkapkan kedua terduga teroris ini dibekuk dalam operasi pengembangan kasus curanmor di wilayah hukumnya. 

Kasus ini berawal dari tertangkapnya dua pelaku spesialis curanmor di bawah umur yang dipancing melalui media sosial setelah keduanya mengunggah hasil pencuriannya di medsos tersebut.

"Pelaku pencurian mengenal terduga teroris ini saat melakukan transaksi secara langsung. Kendaraan curian itu kemudian dikumpulkan, diangkut, dan dijual ke luar daerah oleh dua penadah ini," katanya.

 

Admin
Penulis