Internasional . 01/02/2022, 22:19 WIB
Dan seperti banyak negara Pasifik lainnya, Kiribati hanya menawarkan layanan kesehatan dasar.
(BACA JUGA: Thariq dan Fuji Resmi Jadian, Paula Verhoven: Semoga Langgeng Ya!)
Dr. Api Talemaitoga, yang memimpin jaringan dokter Pribumi Kepulauan Pasifik di Selandia Baru, mengatakan Kiribati hanya memiliki beberapa tempat perawatan intensif di seluruh negara, dan di masa lalu mengandalkan pengiriman pasien yang paling sakit ke Fiji atau Selandia Baru untuk perawatan.
Dia mengatakan bahwa mengingat keterbatasan sistem kesehatan Kiribati, reaksi pertamanya ketika dia mendengar tentang wabah itu adalah, "Oh, Tuanku."
Kiribati sekarang telah membuka beberapa situs karantina, mengumumkan jam malam dan memberlakukan penguncian.
Presiden Taeti Maamau mengatakan di media sosial bahwa pemerintah menggunakan semua sumber dayanya untuk mengelola situasi, dan mendesak orang untuk divaksinasi.
(BACA JUGA: Tak Tahu Jika Hamil, Mau BAB Malah Melahirkan Bayi, Begini Pengakuan Linda)
(BACA JUGA:Satgas Ungkap 52 Pemain Liga 1 Indonesia Positif COVID-19)
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, yang berbasis di negara bagian Utah, AS, memiliki kehadiran yang kuat di banyak negara Pasifik, termasuk Kiribati, di mana 20.000 anggotanya menjadikannya denominasi Kristen terbesar ketiga.
Gereja memiliki sekitar 53.000 misionaris yang melayani penuh waktu di seluruh dunia, bekerja untuk mempertobatkan orang.
Pandemi telah menghadirkan tantangan bagi pekerjaan misionaris mereka, yang dianggap sebagai ritus peralihan bagi pria semuda 18 tahun dan wanita semuda 19 tahun.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com