Catatan Dahlan Iskan . 28/01/2022, 07:06 WIB

Bambang Margiono

Penulis : Admin
Editor : Admin

bisa jauh lebih besar lagi –secara matematis.

Ini gelombang ketiga bagi Indonesia. Atau gelombang keempat bagi dunia.

Di gelombang ketiga dunia, dulu, kita ditenangkan oleh grafik: tidak setinggi gelombang dua.

Baik kasus barunya maupun tingkat kematiannya.

Lalu muncul teori: gelombang-gelombang berikutnya pasti kian menurun. Lalu menurun lagi.

Terus begitu. Sampai akhirnya dianggap biasa: seperti flu.

Ternyata gelombang keempat dunia justru lebih tinggi. Jauh sekali. Pun dibanding gelombang

yang mana saja. Lihatlah grafik dari Worldometer itu. Dulu, melihat grafik gelombang kedua,

rasanya ngeri: kok tinggi sekali. Kini setelah ada grafik gelombang keempat, grafik

gelombang dua itu hanya seperti gunung di Iowa dibanding gunung Galunggung di Jawa

Barat.

Memang masih ada yang membuat tenang: grafik angka kematian gelombang keempat dunia

itu lebih rendah dari tiga gelombang sebelumnya.

Inggris, Amerika, Prancis adalah juara-juara kasus baru gelombang empat dunia. Justru

Afrika Selatan –tempat munculnya varian Omicron– sudah menurun drastis sampai ke tingkat

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com