Lifestyle . 28/01/2022, 17:35 WIB

Asal Usul Bubur Ayam Diaduk vs Enggak Diaduk, Mana yang Lebih Enak?

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA, FIN.CO.ID - Di balik rasanya yang lezat, ternyata bubur ayam sering menimbulkan perdebatan lho.

Pasalnya penikmat bubur ayam kabarnya terbagi menjadi dua kubu, yakni tim bubur ayam diaduk vs tim bubur ayam yang tidak diaduk.

Hingga akhirnya, timbulah sejumlah pertanyaan soal bubur diaduk atau tidak diaduk, diantaranya lebih lezat mana dan bagaimana asal usulnya hingga ada 2 cara makan seperti itu.

(BACA JUGA: Lima Shio yang Bakal Beruntung Jelang Imlek 2022)

Setelah ditelusuri dari berbagai sumber, ternyata cara memakan bubur ayam diaduk lebih baik daripada yang enggak diaduk. 

Diketahui sebelumnya bubur mulai terkenal dari Tiongkok, orang-orang sana menganggap bubur adalah obat dan makanan untuk orang yang sedang sakit

Sehingga untuk memudahkan orang-orang sakit dalam mengonsumsi, umumnya bubur harus terlebih dulu diaduk karena akan membuat teksturnya semakin lembut. Selain itu, bubur yang diaduk juga akan mudah dicerna oleh lambung.

(BACA JUGA: Awas! 3 Bahaya Konsumsi Nasi Berlebihan, Salah Satunya Sebabkan Penyakit Kronis)

Namun seiring berjalannya waktu, munculah gaya baru memakan bubur dengan cara tidak diaduk. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan nafsu makan dan keestetikan bubur saat dikonsumsi.

Lantas mana yang lebih enak?

Kembali pada ulasan diatas, tentu keduanya tetap memiliki cita rasa yang sangat lezat.

Jika anda lebih mementingkan estetika, tentu bubur enggak diaduk akan terlihat lebih wah sehingga bermanfaat meningkatkan nafsu makan anda. 

Tapi, buat anda yang lebih mengutamakan fungsionalistas tentu bubur diaduk walaupun tampilannya tidak menarik namun sangat membantu pencernaan, dan rasanya akan tercampur sempurna.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com