News

Imbal Hasil Obligasi AS Tergelincir, Emas Semakin Berkilau

fin.co.id - 31/12/2021, 09:48 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

 

JAKARTA - Harga emas menguat dalam sesi perdagangan yang tipis, Kamis, menghentikan kerugian sebelumnya karena imbal hasil US Treasury tergelincir dari tertinggi satu bulan, mengimbangi tekanan dari apresiasi dolar.

Harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD1.813,16 per ounce pada pukul 01.47 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,5 persen menjadi USD1.814,10 per ounce, demikian mengutip laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (30/12/2021) atau Jumat (31/12/2021) dini hari WIB.

BACA JUGA:

Jasa Marga Divestasi 9 Persen Porsi Saham PT Jasamarga Pandaan Malang

PMN Rp7,90 Triliun Cair, Waskita Karya Gelar Right Issue

Dominasi Investor Domestik, Perkuat Pasar Modal Tanah Air dari Risiko Eksternal

"Kita berada dalam pola perdagangan liburan dengan volume yang sangat rendah. Saya pikir emas nyaman di sekitar USD1.800," kata Phillip Streible, analis Blue Line Futures di Chicago.

Harga emas dapat menemukan lebih banyak arah dengan volume yang diperkirakan meningkat hingga minggu depan, Streible menambahkan.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun dari level tertinggi satu bulan dengan tak adanya katalis utama untuk mendorong arah pasar dan banyak pedagang keluar sebelum liburan Tahun Baru. Ini mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.

[caption id="" align="alignnone" width="1012"] Trend pergerakan harga emas dunia (TradingView)[/caption]

Harga emas anjlok sekitar 5 persen sepanjang tahun ini dan berada di jalur penurunan terbesar sejak 2015, karena ekonomi pulih dari dampak pandemi, mengurangi permintaan logam kuning.

Harga menyentuh level tertinggi satu bulan, Selasa, tetapi merosot ke level terendah satu minggu di sesi berikutnya.

Fluktuasi tajam yang terlihat selama dua hari terakhir tidak ada hubungannya dengan katalis fundamental dan lebih merupakan contoh pasar yang sangat tipis, yang berarti volatilitas meningkat, kata analis DailyFX, Ilya Spivak.

Admin
Penulis
-->