Berbelit di Persidangan, Hakim Ultimatum Orang Kepercayaan Azis Syamsuddin

fin.co.id - 30/12/2021, 19:51 WIB

Berbelit di Persidangan, Hakim Ultimatum Orang Kepercayaan Azis Syamsuddin

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

Setelahnya, Taufik melaporkan hal itu kepada Mustafa. Akan tetapi, Mustafa menyebut orang kepercayaan Azis merupakan Edi Sujarwo. Edi pun meyakinkan Taufik untuk bertemu dengan Azis.

Taufik Rahman lalu berangkat ke Jakarta pada 20 Juli 2017 bersama Kepala Seksi Dinas Bina Marga Lampung Tengah Aan Riyanto, dua staf Taufik bernama Indra Airlangga dan Andre Kadarisman, pemilik CV Tetayan Konsultan Darius Hartawan, serta Edi Sujarwo.

"Pak Jarwo bilang uang proposal besarnya Rp200 juta lalu saya perintahkan staf untuk membawa uang itu dan diserahkan ke Pak Jarwo di bandara saat mau berangkat," tambah Taufik.

Tiba di Jakarta, Taufik dan rombongannya menginap di Hotel Veranda dan kemudian dibawa ke Kafe Vios yang disebut dikelola oleh adik Azis Syamsuddin bernama Vio.

"Mereka ajak saya ke kafe yang katanya punya adik Pak Azis. Namanya Kafe Vios, dikenalkan ke pemilik kafe namanya Vio," tambah Taufik.

Awalnya Taufik dijanjikan akan bertemu Azis di kafe tersebut namun ternyata Azis malah memimpin Rapat Anggaran DPR sehingga pertemuan dibatalkan. Jarwo lalu mengatur pertemuan dengan Azis keesokan harinya yaitu pada 21 Juli 2021 di Gedung DPR.

Pertemuan lantas dilakukan. Edi memperkenalkan Taufik kepada Azis dan menyampaikan maksud peetemuan untuk mengurus DAK Lampung Tengah. Dalam pertemuan itu, Azis mengluarkan catatan kecil dan menyebut Lampung Tengah menerima DAK senilai Rp25 miliar.

"Padahal saya dapat gambaran dari Aliza awalnya Rp99 miliar jadi saya tanya, 'Tidak bisa ditambah Pak?' kemudian dijawab, 'Tidak bisa ini sudah final,' kemudian kami ditinggal karena Pak Azis ada rapat," jelas Taufik.

Karena mendapat kepastian DAK APBNP 2017 Lampung Tengah yang akan cair adalah Rp25 miliar, maka Taufik dimintai pelunasan fee.

"Jadi Pak Aliza datang ke Hotel Veranda ngobrol sama Pak Jarwo lalu mereka ketemu saya dan bilang karena Lampung Tengah sudah ada DAK Rp25 miliar lebih sedikit jadi nunggu komitmen fee-nya 8 persen," ungkap Taufik.

Uang fee yang diserahkan Taufik adalah sebesar Rp2,1 miliar yang diserahkan secara tunai dalam dua tahap.

"Uangnya adalah pinjaman dari Darius, lalu saya juga minta ke staf saya urunan dari beberapa staf mereka," tambah Taufik.

Rinciannya Darius memberikan pinjaman sebesar Rp500 juta dan Rp600 juta berasal dari urunan para staf yang diserahkan pada 22 Juli 2021 oleh staf Taufik bernama Nowo kepada Aliza dan Jarwo di Hotel Veranda.

"Besoknya diberikan lagi Rp950 juta yang berasal dari dua orang kasie di Bina Marga," ungkap Taufik.

Taufik mendapat laporan bahwa uang sudah diserahkan Aliza dan Jarwo kepada Vio yang disebut sebagai adik Azis Syamsuddin. (riz/fin)

Admin
Penulis