JAKARTA - Direktur PT. TFRX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, kinerja pemerintah dalam penanganan varian Omicron Covid-19, bakal menjadi katalis positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta dorongan untuk penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Meski demikian, kata Ibrahim, adalah suatu kewajaran jika pasar sempat merespon dengan kekhawatiran terhadap situasi saat ini, namun hal itu diyakini hanya bersifat sementara karena memang patut diakui penanganan covid-19 di Indonesia cukup baik.
"Pasar kemungkinan besar hanya bersifat sementara (merespon negatif) karena penanganan Covid di Indonesia cukup bagus dan pemerintah proaktif lakukan vaksinasi. Ini yang akan mendorong Rupiah dan IHSG mengalami penguatan," demikian disampaikan Ibrahim kepada awak media, dikutip Jumat (17/12/2021).
BACA JUGA: Emas Melesat Lebih dari 1 Persen Pasca Pertemuan The Fed
Ibrahim menambahkan, sejak awal adanya kasus varian Omicron di Afrika, organisasi kesehatan dunia, WHO memang sudah memberikan peringatan dan seluruh negara di dunia segera meresponnya.
Di Indonesia sendiri, kata Ibrahim, sejak kasus pertama varian Omicron ditemukan, respon pemerintah dalam penanganannya sudah cukup baik. Diakuinya varian Omicron ini memang lebih dahsyat penyebarannya dibanding varian sebelumnya, maka itu peringatan dari WHO kemudian langsung direspon dengan kebijakan yang tepat oleh otoritas kesehatan Indonesia.
"Dari mulai awal omicron memang sudah didengungkan-dengungkan oleh WHO yang berasal dari Afrika dan sudah menyebar di hampir semua wilayah termasuk Indonesia. Walaupun baru satu orang yang kena, ini mengindikasikan Indonesia berhati hati dengan omicron karena omicron ini penyebarannya 70 kali lebih cepat dibandingkan varian Delta yang hanya 24 jam. Ini yang ditakutkan oleh pemerintah maupun oleh pelaku pasar sehingga ini sempat berdampak pada indeks saham gabungan yang saat ini beralih yang tadinya menghijau menjadi merah," pungkas Ibrahim.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan publik terkait dengan temuan varian Omicron di Indonesia, yang mana hal ini berawal dari temuan tiga pekerja di Wisma Atlet yang terdeteksi positif COVID-19.
“Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Cegah dan jangan sampai terjadi penularan lokal,” tegas Jokowi, Kamis (16/12/2021).
BACA JUGA: Tracing Omicron, Telusuri Siapa Saja yang Karantina Sejak 24 November di Wisma Atlet
Presiden juga meminta masyarakat bekerja sama dengan pemerintah untuk berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. “Kita pertahankan agar kasus aktif tetap rendah. Tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu. Jangan sampai melonjak lagi,” paparnya.
Sejauh ini, lanjutnya, varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien. Terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksinasi.
“Sebab itu saya minta kepada warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi,” tuturnya. (git/fin)