JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia saat pandemi Covid-19 jauh lebih cepat dibandingkan pemulihan ekonomi saat krisis tahun 1998. Indonesia hanya butuh satu setengah tahun untuk mengembalikan produk domestik bruto (PDB) kembali ke level sebelum pandemi Covid-19.
Berbeda dengan krisis ekonomi 1998, kata Sri Mulyani, Indonesia membutuhkan waktu empat tahun untuk mengembalikan kapasitas perekonomian PDB ke level sebelum terjadi krisis keuangan di Asia.
"Jadi waktu itu Indonesia butuh waktu lama untuk kembali ke level sebelum krisis," kata Menkeu dalam Webinar Bisnis Indonesia "Business Challenges - Arah Bisnis 2022: Momentum Kebangkitan Ekonomi"," Rabu (15/12/2021).
BACA JUGA: Ekspor Indonesia Naik 42,62 Persen pada Januari-November 2021
Sementara saat ini Indonesia cuma membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk mengembalikan PDB ke level sebelum pandemi. Namun meski pemulihan jauh lebih cepat, tren pemulihan ekonomi sangat sensitif terhadap perkembangan pandemi Covid-19.
"Kondisi ini membuat pemulihan konsumsi dan investasi juga belum optimal," ujar Sri Mulyani.
Maka itu, Sri Mulyani menegaskan arah pemulihan harus terus diperkuat dengan reformasi struktural. Tujuannya untuk mendorong masuknya investasi, penciptaan lapangan kerja berkualitas, sekaligus meningkatkan level produktivitas.
Sampai Oktober 2021, realisasi Pendapatan Negara tumbuh 18,2 persen yoy atau 86,6 persen dari target APBN 2021. Realisasi Belanja Negara mencapai 74,5 persen dari target APBN. Sampai akhir tahun ini, outlook Pendapatan Negara dan Belanja Negara sebesar 16 persen yoy dan 7,5 persen yoy.
"Kinerja ekonomi akan terus membaik di Q4 2021. Outlook kami pertumbuhan ekonomi 2021 adalah 3,5 persen yoy - 4 persen yoy," pungkas Sri Mulyani. (git/fin)
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq