JAKARTA - PLN ikut berkomitmen melindungi dan menyelamatkan lingkungan hidup. Salah satunya, dibuktikan dengan penanaman 7.500 anakan mangrove untuk penghijauan di Dusun Rangko Desa Tanjung Boleng Kecamatan Boleng, Selasa (07/12).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko mengatakan penanaman anakan Mangrove di Pantai Rangko yang dilakukan PLN juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus membudayakan gemar menanam dan memelihara pohon bagi masyarakat Kabupaten Manggarai Barat.
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Adapun amanat pencapaian SDGs yang dimaksud, antara lain Tanpa Kemiskinan, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Penanganan Perubahan Iklim, Ekosistem Lautan, dan Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.
Upaya tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas, terintegrasi, terarah, dan terukur dampaknya.
Diharapkan, anakan mangrove yang ditanam dapat bertumbuh dan menjadi benteng alami untuk mengurangi abrasi pantai. Keberadaan hutan mangrove juga akan menjadi tempat kehidupan burung pantai serta flora lainnya.
"Akhirnya, lokasi penanaman mangrove akan menarik perhatian wisatawan yang berkunjung. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Selain memberikan bantuan program TJSL program penghijauan, lanjut Jatmiko, PLN juga menyerahkan bantuan sarana olahraga dan sarana kebersihan untuk masyarakat dusun Rangko.
"Semoga bantuan yang diterima bermanfaat dan agar digunakan dengan baik untuk mendukung kesehatan dan produktivitas masyarakat," tambah Jatmiko.
Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT Jusuf A. Adoe, SE, M mengapresiasi kegiatan yang rutin dilakukan oleh PLN melalui program PLN Peduli. Menurutnya, PLN sebagai BUMN tidak hanya bertugas menerangi negeri ini, ada hal-hal lain yang bisa dilakukan sehingga masyarakat pun merasa ikut memiliki jika PLN merupakan bagian dari mereka.
"Saya juga mengajak masyarakat untuk bagaimana kita bersama-sama menjaga fasilitas ini. Bukan cuma fasilitas, tapi lingkungan di sini juga kita jaga. Kalau 7.500 pohon mangrove ini berhasil dan semua tumbuh, saya pikir ini luar biasa sekali," tuturnya.
Jusuf pun mengajak semua pihak untuk evaluasi dalam waktu satu dua tahun ke depan. Sehingga bisa dipastikan bagaimana peran masyarakat untuk menjaga lingkungan di sini. Dia pun meyakinkan bahwa melalui kegiatan kali ini akan meninggalkan warisan kepada anak-cucu yang lebih baik di masa mendatang.
"Karena kalau ini jadi, abrasi pantai pasti teratasi. Yang kedua dari sisi perikanan pasti banyak ikan. Tentu kalau ikannya bagus, nelayan-nelayan di sini ekonominya bisa meningkat karena ada dukungan dari lingkungan yang baik dan terpelihara," imbuh Jusuf.
Tak hanya dari sisi lingkungan saja, Jusuf optimis dari sisi pariwisata kegiatan PLN ini bisa memunculkan destinasi wisata baru di masa depan.
Apresiasi juga datang dari, Raside, Ketua Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (KopDarWis) Desa Tanjung Boleng. Menurutnya, masyarakat merasa senang atas kepedulian PLN dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Wilayah Kerja Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat dalam turut menjaga daerah pesisir pantai dengan melakukan penanaman Mangrove.