Kerap Singgung Agama, Ketua MUI Tawarkan Dudung Alih Profesi jadi Ustadz

fin.co.id - 06/12/2021, 08:08 WIB

Kerap Singgung Agama, Ketua MUI Tawarkan Dudung Alih Profesi jadi Ustadz

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis nampak heran dengan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dalam ceramahnya mengimbau agar jangan terlalu dalam pelajari agama

"Apa maksudnya jangn terlalu dalam mempelajari agama?" kata Kiai Cholil melalui Twitter-nya, dikutip Senin (6/12/2021).

Dudung belakangan ini kerap berbicara terkait agama. Kiai Cholil menyebut jika Dudung ingin menjadi penceramah, maka dirinya menawarkan standarisasi da'i untuk Dudung.

"Saya menawarkan standardisasi da’i MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama," ujar Kiai Cholil.

Selanjutnya, Kiai Cholil menyarankan agar Dudung fokus membahas terkait tugas pokok TNI. Bukan membahas Agama.

"Baiknya fokus pada tugas pokoknya aja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkang NKRI" katanya.

Sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman menyempatkan bertausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu.

Dalam tausiahnya, Dudung menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan sholat. Dudung menyarankan agar tidak terlalu dalam mempelajari agama.

"Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung dikutip dari video twitter Dispenad.

Dudung bilang jika terlalu dalam pelajari agama, nanti terdapat penyimpangan-penyimpangan.

"Akhirnya terjadi penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI," kata mantan panglima Kostrad itu. (dal/fin).

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->