JAKARTA - Tim SAR gabungan mengerahkan 3 SRU (Search and Rescue Unit) untuk mencari Poniyem (50), pada Minggu (5/12). Poniyem merupakan warga RT 05 RW 07 desa Supiturang, kecamatan Pronojiwo, kabupaten Lumajang, yang dilaporkan hilang paska bencana erupsi Gunung Semeru.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna mengatakan ketiga SRU melakukan pencarian setelah mengikuti apel personel tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Bupati Lumajang.
"SRU 1 melaksanakan pencarian di desa Kajar Kuning dan desa Surah Kobokan. SRU 2 dan SRU 3 melaksanakan pencarian di area Kebondeli," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/12).
Ditambahkannya, sebanyak 1 SRU juga disiagakan di Posko Induk yang nantinya dapat dikerahkan sewaktu-waktu jika diperlukan.
Selain 3 SRU, sejumlah pihak terkait ikut dalam upaya pencarian Poniyem.
"Adapun pihak-pihak yang ikut pencarian, diantaranya tim Kantor SAR Surabaya, KODIM 0821 Lumajang, POLRES Lumajang, BPBD provinsi Jawa Timur, BPBD kabupaten Lumajang, Satpol PP, Dishub, Potensi SAR Jember dan Lumajang, RAPI, dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya," bebernya.Sementara itu sejumlah warga mendatangi Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Desa tersebut merupakan wilayah yang tertimbun abu vulkanik guguran Gunung Semeru.
"Mulai tadi pagi banyak yang datang. Ada yang melihat-lihat, ada yang ingin tahu kondisi keluarganya," kata Ponijan, warga Kampung Renteng.
Aparat TNI dan Polri serta sukarelawan meminta warga tidak mendekati bagian kampung yang tertimbun abu, namun permintaan mereka tidak diindahkan oleh warga.
Namun sekitar pukul 06.30 WIB warga yang memadati Kampung Renteng berhamburan lari meninggalkan kampung itu karena petugas menyampaikan peringatan mengenai munculnya asap dari sekitar Gunung Semeru.
Di Kampung Renteng, abu vulkanik Semeru meliputi rumah, pabrik, tempat ibadah, dan kendaraan warga. Setidaknya ada dua truk dan sepeda motor yang tertimbun abu di kampung itu.
Hujan abu juga menyebabkan kematian beberapa ternak di Kampung Renteng.
Ponijan mengungkapkan bahwa setelah erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sore (4/12) ada beberapa warga kampung yang dilaporkan hilang, diduga tertimbun abu.
"Di bawah ini ada rumahnya warga. Yang di ujung itu pabrik tepung. Semuanya tertimbun," katanya sambil menunjuk bangunan-bangunan yang tertutup abu.
Peringatan untuk menjauhi sungai dan menyelamatkan diri apabila terdapat tanda-tanda berbahaya dipasang di dekat sungai di Kampung Renteng. Rambu-rambu jalur evakuasi juga sudah ada di kampung tersebut.
Sejumlah warga kampung terlihat kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang mereka, termasuk pakaian, kasur, televisi, meja, dan kursi.