The Fed Bakal Percepat Tapering, Rupiah Tersungkur

fin.co.id - 01/12/2021, 17:49 WIB

The Fed Bakal Percepat Tapering, Rupiah Tersungkur

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

"WHO mengkategorikan varian Omicrona sebagai Variant of Concern (VoC). Bahkan kabar terbaru, yakni dari Bos Moderna, Stephane Bancel yang mengatakan bahwa Omicron lebih kebal terhadap vaksin Covid-19 yang beredar saat ini," ungkap Ibrahim.

BACA JUGA: BI: Realisasi Pengadaan Mata Uang Rupiah Digital Dipercepat

Bancel pun akan membuka opsi memodifikasi vaksin saat ini. Sebab jumlah mutasi pada lonjakan protein yang digunakan virus menginfeksi sel tinggi. Namun, Bancel mengatakan bahwa dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan dan mengirimkan vaksin khusus Omicron.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi atau kenaikan harga sebesar 0,37 persen secara bulanan pada November 2021. Sementara, secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing inflasi 1,3 persen dan 1,75 persen. Ini sedikit menjadi sentimen positif yang agak menahan laju pelemahan kurs rupiah pada hari ini.

"Realisasi inflasi ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021, baik secara bulanan dan tahunan," jelas Ibrahim.

Selain itu data PMI Manufaktur di Indonesia masih berada di fase ekspansif selama tiga bulan berturut-turut. Sektor manufaktur melanjutkan pemulihan seiring penurunan kasus Covid-19, terutama varian Delta. Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia berada di level 53,9 pada November 2021, jauh lebih rendah dibandingkan yang tercatat di bulan Oktober 2021 yakni 57,2. Ini juga menjadi sentimen positif yang menahan laju pelemahan rupiah sore ini.

"Kendati melemah, PMI Indonesia di November masih memperpanjang tren level di atas 50, atau zona ekspansif, selama tiga bulan terakhir. Tahap ekspansif sektor manufaktur ditandai oleh angka PMI yang berada di atas 50.

Sebagai informasi, PMI Manufaktur Indonesia di bulan Oktober 2021 (57,2) adalah yang tertinggi dalam sejarah. Rekor terbaru sebelumnya adalah 55,3 pada bulan Mei 2021," pungkas Ibrahim.

Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim menyebut mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif, namun ditutup melemah  di rentang   Rp14.330 - Rp14.380 per dolar AS. (git/fin)

Admin
Penulis