News . 17/11/2021, 05:46 WIB
"Oleh karenanya kemudian kerap muncul serangan fitnah yang sifatnya personal. Mengambil jalan pintas yang cepat untuk menjatuhkan yakni dengan informasi yang direkayasa. Di sisi lain mengangkat isu personal seperti ini kontraproduktif dan tidak bermanfaat. Mengaburkan isu dan kritik yang semestinya diangkat, seperti bagaimana upaya penguatan BUMN," ucapnya
Beberapa akhir ini, Erick Thohir kerap diserang hoaks. Mulai dari tudingan soal PCR, deklarasi capres, hingga serangan fitnah yang menyasar kepada keluarganya.
Bahkan Erick difitnah soal asal usul keluarga dan agamanya. Tisam menilai serangan fitnah itu membuktikan adanya pihak yang memancing di air keruh.
Tisam menjelaskan, sulit dilepaskan kenyataan bahwa serangan itu terkait dengan posisi Erick sekarang ini sebagai salah satu menteri di pos strategis.
Sebab, menurutnya, sebelum duduk di pemerintahan Erick relatif tidak pernah diserang isu negatif. Ini membuktikan adanya pihak yang kepentingannya terganggu.
"Memang makin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang menerpa. Mungkin, posisi sebagai menteri membuat banyak orang yang kepentingannya terganggu menyerang balik. Salah satu bentuknya adalah fitnah," ulas Tisam.
Tisam pun mengajak masyarakat untuk cerdas dalam menyaring informasi. Katanya kritik adalah hal yang diperlukan oleh pejabat publik. Namun serangan fitnah atau hoaks, menurutnya adalah hal yang tidak dapat diterima dan dibenarkan dalam konteks apa pun.
"Fitnah dan hoaks apalagi menyasar ke keluarga dan orang tua dari sang pejabat, adalah tindakan yang tidak manusiawi," tukas Tisam. (dal/fin).
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com