Direktur Suropati Syndicate Bilang Banyak Kelompok Gagal Pikir Kaitkan Erick Thohir dengan Bisnis PCR

fin.co.id - 17/11/2021, 05:46 WIB

Direktur Suropati Syndicate Bilang Banyak Kelompok Gagal Pikir Kaitkan Erick Thohir dengan Bisnis PCR

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA-  Direktur Suropati Syndicate, M Shujahri mengatakan banyak kelompok yang gagal pikir selalu mengaitkan aktivitas bisnis keluarga Erick Thohir memanfaatkan BUMN untuk memperkaya diri dan memperluas jejaring bisnis. Isu tersebut terkesan lebih mengarah pada isu kebencian pribadi.

Menurut Shujahri, serangan terhadap Erick Thohir semakin membuktikan bahwa Erick bekerja secara profesional membenahi BUMN.

“Serangan terhadap ET ini akan semakin memperlihatkan bahwa ET ini cuma tau mengurus BUMN, karena dia bukan politisi, dia hanya akan menjawab klarifikasi, oh lo bilang begini, gw akan buktikan bahwa tuduhan lo gak bener itu aja dia.” Kata Shujahri, Selasa (16/11/2021).

Shujahri meyakini Erick Thohir tidak terlibat bisnis PCR, bahkan bekerja membantu masyarakat dengan tulus, tidak ada niatan untuk mencari untung dari adanya tes PCR tersebut.

“Orang sudah berniat untuk menolong tapi masih ada aja orang yang melintir bahwa kita mengambil keuntungan,” ucapnya.

Shujahri juga menyayangkan niat baik sejumlah tokoh pada masa awal mula pandemi Covid 19 masuk ke Indonesia membantu pemerintah dalam mempercepat identifikasi dan penanganan Covd 19 dipelintir segelintir orang mencari keuntungan.

“Kan itu (Tes PCR) dibuat pada dasarnya semangatnya itu kan mempercepat bukan untuk mengambil keuntungan, membantu negara dalam hal ini untuk mempercepat testing dan tracing supaya kita bisa cepat mendeteksi virus Corona seperti itu,” terang Shujahri

Namun, bagi Erick Thohir maupun Luhut Binsar Pandjaitan yang turut dilaporkan atas tersebut, kata Shujahri merupakan orang-orang yang sudah selesai dengan dengan hidupnya.

“Mungkin saja kalau orang-orang yang di sana bekerja kemudian mendapat penghasilan ya wajarlah kan mereka keluar keringat, Tapi kalau yang dua tokoh (Erick dan Luhut) ini, saya percayalah udah selesai dengan hidupnya, gak mungkinlah mengambil keuntungan dari proses PCR itu,” jelasnya.

Shujahri mempertanyakan pihak yang menuding Erick memperkaya diri dari bisnis PCR, berapa banyak jumlah kekayaannya Erick yang bertambah dari tudingan usaha itu.

“Kalau ada bahasa memperkaya itu ada satuannya, yang disebut memperkaya harus dikejar satuannya, misalnya kita memperpanjang jalanan berarti satuan kilometer donk, berapa kilometer bertambah jalan panjang itu. Ini kalau memperkaya satuannya emang berapa uangnya nambah, berapa aset yang nambah itu donk yang harus dilihat,” papar Shujahri.

Sementara itu, Pengamat Komunikasi dari Universitas Indonesia Fatimah Ibtisam menilai banyaknya hoaks dan fitnah yang menimpa sejumlah tokoh menjadi cermin ketidakdewasaan dalam berpolitik. Baik pihak yang menyebar dan mempercayai serangan hoaks, kata Tisam, membuktikan seberapa berkualitas tingkat kematangan intelektual dan emosional seseorang.

Tisam mencontohkan serangan yang kerap menimpa sejumlah tokoh, seperti Presiden Jokowi hingga sejumlah menterinya yang bersifat personal. Yang teranyar, Erick Thohir yang diserang dengan fitnah, terutama yang berkaitan dengan keluarganya.

Menurutnya, praktik hoaks yang menimpa Erick Thohir itu sebagai bagian dari usaha untuk merusak karakter sang menteri.

Tisam menambahkan, serangan fitnah yang bersifat personal menunjukkan kegagalan untuk mencari celah untuk mengkritisi sang menteri dari sisi objektif.

Admin
Penulis