Michelle Annissa

fin.co.id - 30/10/2021, 13:34 WIB

Michelle Annissa

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

BEBERAPA kali ke Boston tetap saja tidak punya alasan untuk ke Long Island. Pulau di Teluk Boston itu memang praktis sudah diabaikan.

Panjangnya 3 Km. Lebarnya 300-an meter.Satu-satunya jembatan ke pulau itu sudah dibongkar. Di tahun 2014 lalu. Itu memang jembatan sederhana —untuk ukuran teknologi jembatan sekarang ini: terbuat dari besi. Orang Boston sendiri tidak mau menyebutnya jembatan —itu viaduct. Panjangnya 1 Km dengan lebar 10 meter.

Minggu ini jembatan itu hidup lagi. Setidaknya di acara debat calon wali kota Boston. Pilwali nya minggu depan. Tepatnya tanggal 2 November 2021. Yang mau memilih lewat pos sudah bisa memasukkan suara sejak tiga hari lalu. Terakhir hari ini. Agar pos bisa mengirim semua surat suara sebelum tanggal 2 Januari. Hanya penyandang cacat yang boleh mencoblos secara elektronik.

Calon wali kotanyi dua orang. Dua-duanyi wanita. Dua-duanyi bukan kulit putih. Ini sejarah baru bagi Boston. Yang penduduk kulit putihnya masih sekitar 53 persen.

Cawali Annissa Essaibi George: jembatan itu harus dibangun kembali.

Cawali Michelle Wu: tambah saja ferry ke sana.Annissa lahir di Boston. Umur: 47 tahun. Ibunyi:  Polandia. Ayahnyi: Tunis. Sang ayah masih dikenal sebagai pemeluk Islam di Boston. Dia sendiri ikut ibunyi: Katolik.

Michelle Wu lahir di Chicago. Umur: 36 tahun. Ayah-ibunyi: Taiwan. Mereka migrasi ke Amerika tahun 1982 - -tiga tahun sebelum Wu lahir. Sampai tamat SMA pun masih di Chicago.

Pulau itu tidak penting lagi —pun sejak lama. Apalagi sekarang. Di zaman perang, militer memang menjadikannya pangkalan.

Lalu jadi pusat rehabilitasi penyakit tertentu. Atau untuk yang kecanduan obat dan alkohol. Pernah juga untuk menampung gelandangan.

Ketika jembatan dianggap sudah terlalu tua —dibangun tahun 1950— kendaraan dilarang melewatinya.

Delapan tahun lalu Wali Kota Marty Walsh membongkarnya.

Walsh, kulit putih, sebenarnya ingin maju lagi di pilwali 2021 ini. Untuk pereode yang ketiga. Ternyata Walsh diangkat menjadi menteri tenaga kerja di kabinet Presiden Joe Biden.

Sebenarnya Walsh sudah mendaftar untuk pemilihan bakal calon. Di sana siapa saja boleh mencalonkan diri. Asal: ada surat dukungan dari 3.000 orang. Tidak perlu dicalonkan oleh partai.

Sembilan orang memenuhi syarat sebagai bakal calon. Walsh mundur. Ia pilih jadi menteri.

Tinggal delapan —empat di antaranya wanita. Setelah diadakan pemilihan awal, dua wanita tadilah yang lolos. Wu dapat suara jauh lebih banyak: 32 persen. Annissa: 17 persen.

Admin
Penulis